Perekonomian Indonesia Disebut Butuh Digital Leadership, Apa Itu?

Sabtu, 3 Februari 2018 19:16 WIB

Pertumbuhan Ekonomi 2020-2021 Bakal 6 Persen

TEMPO.CO, Jakarta - CEO Media Andalas Sejahtera sekaligus Founder Indotelko Forum, Doni Ismanto ekosistem ekonomi digital di Indonesia masih membutuhkan sosok yang memiliki digital leadership. Sebab, menurut dia, selama ini kebijakan pemerintah terkait ekonomi digital masih belum jelas.

"Jadi ekonomi digital ini mau dibawa ke mana? Oke Pak Jokowi punya visi energi digital Asia, tapi ketika aksi kecil itu yang terjadi adalah soal, konsistensi, ketegasan dan keberpihakan belum terlihat," kata Doni di Jakarta pada, Sabtu, 3 Februari 2018.

Baca: Hadapi Persaingan Global, RI Fokus Genjot Ekonomi Digital

Hal itu disampaikan Doni dalam diskusi bertajuk "Darurat Serbuan OTT Asing" yang diselenggarakan oleh Tri Jaya FM di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat. OTT merupakan kependekan dari over the top sebuah terminologi untuk menyebut layanan yang memanfaatkan aspek informatika dalam ekosistem ekonomi digital. Produk OTT banyak dikenal salah satunya seperti e-commerce atau produk layanan lain yang menggunakan aplikasi.

Karena itu, menurut Doni, salah satu yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah membangun kesadaran dan skala dari ekosistem ekonomi digital yang berpihak pada pelaku dan produsen lokal. Sebab, jika hal itu tak dilakukan, Doni khawatir hal itu hanya akan menjadi apa yang disebutnya sebagai festivalisasi.

Advertising
Advertising

"Coba kalau menteri kabinet kerja itu nggak pakai Whatsapp tapi pakai aplikasi lokal, jadi harus ada digital leadershipnya dulu dari atas. Kalau itu nggak ada, nanti jatuhnya ke festivalisasi. Kayak, gerakan ini, launching ini, dan seterusnya," ujar dia.

Sementara itu, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan keberadaan OTT asing bukan berarti akan menghancurkan pelaku dan produk lokal. Apalagi, disebutkan pula produk impor akan membanjiri pasar domestik.

Sebab, ekonomi digital yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi mau tidak mau sudah harus dilewati. Karena itu, yang bisa dilakukan saat ini menghadapi fenomena itu adalah dengan cara meningkatkan daya saing pelaku lokal beserta produk yang dihasilkan. "Jadi jangan didasari ketakutan untuk bersaing, mari kita rebut pasar yang masih besar ini," ujar Semuel.

Berita terkait

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

3 hari lalu

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

Pemerintah berupaya mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia dengan mempercepat transformasi digital dan mengembangkan talenta digital nasional

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

8 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

10 hari lalu

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

11 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

15 hari lalu

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

Konflik Iran-Israel menjadi sorotan sejumlah pengamat ekonomi di Tanah Air. Apa dampaknya bagi Indonesia menurut mereka?

Baca Selengkapnya

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

17 hari lalu

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.

Baca Selengkapnya

Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

17 hari lalu

Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi soal imbas serangan Iran ke Palestina terhadap perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

18 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bakal melakukan antisipasi imbas serangan Iran ke Israel agar perekonomian tidak terdampak lebih jauh.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

22 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya