Taiwan Akan Kembangkan Zona Pertanian 1.000 Hektare di Indonesia
Reporter
Bisnis.com
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Sabtu, 3 Februari 2018 07:00 WIB
TEMPO.CO, TAIPEI — Dewan Pertanian Taiwan atau Council of Agriculture menyatakan bahwa sesuai dengan The New Southbound Policy, sebuah zona produksi eksklusif seluas 1.000 hektare dan dilengkapi dengan teknologi pertanian dari negeri itu akan dikembangkan di Indonesia.
The New Southbound Policy adalah inisiatif Pemerintah Taiwan di bawah Presiden Tsai Ing-wen untuk meningkatkan kerja sama dan pertukaran antara Taiwan dan 18 negara di Asia Tenggara, Asia Selatan, Australia, dan Selandia Baru.
Menteri COA Lin Tsung-hsien mengatakan bahwa pejabat Indonesia dijadwalkan mengunjungi Taiwan minggu depan dan menyelesaikan rencana tersebut.
Dia menambahkan bahwa pada 2020, COA berharap bisa memiliki zona produksi kedua yang beroperasi di salah satu negara sasaran kebijakan tersebut.
“COA berencana untuk memanfaatkan berbagai jenis tanaman Taiwan, teknologi produksi, pekerjaan irigasi, mesin pertanian kecil, pupuk, dan material,” kata Lin seperti dikutip dari http://focustaiwan.tw/, Kamis 1 Februari 2018.
Simak: 2018, Kementerian Pertanian Targetkan Produksi 2,9 Juta Ton
Beberapa proyek pertanian lainnya juga direncanakan, termasuk zona produksi sayuran di Malaysia yang akan menerima bantuan dari Badan Pertanian dan Makanan COA dan Perusahaan Pupuk Taiwan. Sebuah proyek untuk memproduksi beras juga direncanakan di Thailand.
Selain itu, kata Lin, ada juga rencana untuk membangun pabrik pakan di Myanmar. Lin mengatakan bahwa selama 2 tahun terakhir, ekspor ke negara-negara penyedia pupuk, mesin pertanian, dan bahan pertanian telah tumbuh lebih cepat daripada kategori lainnya.