Ini Alasan Go-Jek Menarik di Mata Investor

Reporter

Andita Rahma

Editor

Martha Warta

Selasa, 30 Januari 2018 14:19 WIB

CEO GO-Jek Nadiem Makarim dan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas saat membuka Pesta Kuliner GO-FOOD di Banyuwangi. Pemkab Banyuwangi

TEMPO.CO, Jakarta – Perusahaan penyedia layanan transportasi berbasis aplikasi, Go-Jek, mendapatkan suntikan dana dari Google, Temasek, dan Meituan-Dianping. Menurut kabar yang beredar, Go-Jek memperoleh dana hingga US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 16 triliun.

Menurut President Go-Jek Andre Soelistyo, para investor berminat investasi di Go-Jek karena melihat sebuah perusahaan Indonesia yang memiliki model bisnis asli Indonesia dan pertama kali di dunia. “Awalnya, tidak banyak yang percaya bahwa tukang ojek bisa menggunakan smartphone, pesan makanan dari restoran mewah, atau mengirim laptop seharga jutaan rupiah,” ujarnya kepada Tempo pada Jumat pekan lalu, 26 Januari 2018, seperti dikutip dari Majalah Tempo edisi 29 Januari-4 Februari 2018.

Baca: Pesaing Go-Jek, Grab Dapat Suntikan 33 T dari Toyota dan Hyundai

Namun, ia menjelaskan, Go-Jek berdiri bukan hanya menjadi perusahaan transportasi, melainkan memberikan kesempatan kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk berkembang. “Kami mencoba dan ternyata bisa. Tidak ada lagi yang seperti ini di dunia,” ucapnya.

Selain itu, Andre melihat investor tertarik berinvestasi di Go-Jek karena modal bisnis yang unik dan ingin mempelajari kesuksesan Go-Jek dalam mengembangkan UMKM di Indonesia. Di sisi lain, Go-Jek sekaligus belajar dari sumber daya manusia kelas dunia tentang best practice sehingga terjadi pertukaran pengetahuan dan pengalaman.

Advertising
Advertising

Dilansir dari Reuters, sejumlah sumber yang enggan disebut namanya menyampaikan pengumpulan dana untuk Go-Jek telah dimulai sejak tahun lalu dan ditargetkan rampung dalam beberapa pekan ke depan. Mereka menyebutkan KKR & Co LP dan Warburg Pincus LLC, yang telah lebih dulu menjadi investor Go-Jek, memiliki peran dalam pengumpulan dana tersebut.

Sebelum kabar ini beredar, Go-Jek telah menerima investasi dari investor besar Cina, Tencent Holdings Ltd dan JD.com. Menurut laporan Reuters, nilai investasi keduanya mencapai US$ 100 juta.

ANDITA RAHMA | PUTRI ADITYOWATI | KHAIRUL ANAM

Berita terkait

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

8 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

1 hari lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

4 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

4 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

6 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

7 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

10 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

10 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

11 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

11 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya