Harga Minyak Dunia Naik, Indef Minta Pemerintah Cepat Merespons

Kamis, 25 Januari 2018 15:11 WIB

Kilang Minyak

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menyebutkan pemerintah harus mengambil keputusan cepat merespons kenaikan harga minyak dunia yang terjadi belakangan ini. Pemerintah, kata dia, agar tak hanya menjadi pemadam kebakaran yang merespons harga minyak dunia ini dengan menyelesaikan masalah jangka pendek ekonomi saja.

"Masalah sudah jadi api sudah semakin membesar dan tidak terkendali dan tidak menghasilkan asumsi yang diharapkan oleh masyarakat," ujar Enny dalam konferensi pers Indef di Jakarta, Kamis, 25 Januari 2018.

Baca: Harga Minyak Dunia Menguat Setelah Stok AS Turun

Harga minyak dunia kini telah mencapai US$ 70 per barel atau melampaui asumsi pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2018 di US$ 48 per barel. Meski pernah menyebutkan setiap kenaikan harga sebesar US$1 per barel pemerintah bisa meningkatkan penerimaan negara sebesar Rp1,1 triliun, namun menurut Enny, hal itu tidak bisa dipandang hanya dari penerimaan negara.

Jika pemerintah mengenyampingkan dampak yang lain, kata Enny, masyarakat akan langsung menanggung kebijakan yang keliru tersebut. "Maka jangan salahkan kalau para pelaku ekonomi dan masyarakat nantinya akan semakin galau sehingga apa yang diminta Presiden untuk tidak wait and see tidak akan tercapai," tuturnya.

Advertising
Advertising

Wakil Direktur Indef Eko Listiyanto menyebutkan bahwa konsumsi dan produksi selalu dalam porsi yang sama, dan memang harus diakui produksi minyak masih mengalami ekses. Kelebihan suplai tersebut yang diatur oleh OPEC untuk mengendalikan harga minyak. "Dan itulah mereka (OPEC) sepakat sampai Maret 2018 akan mengurangi jumlah produksi untuk meningkatkan harga minyak," katanya.

Bahkan, kata Eko, ada kecenderungan kebijakan pengurangan produksi minyak OPEC akan berlanjut hingga akhir 2018, agar harga minyak dapat terdorong naik kembali. Artinya, negara produsen 60 persen minyak dunia akan berusaha meningkatkan harga minyak, dan artinya asumsi APBN 2018 pemerintah terancam tidak kredibel.

Eko mengatakan minyak adalah energi utama bagi perekonomian nasional, dan konsumsi masyarakat tidak mungkin untuk ditekan. Dampak kenaikan harga minyak pertama kali dirasakan oleh PT Pertamina. "Sejauh ini kalau kita melihat ke Pertamina, yang terjadi adalah penurunan keuntungan. Masih untung sih, tetapi karena beban BBM PSO (Public Service Obligation) besar," ucapnya.

Tren harga minyak yang naik sejak pertengahan 2017 tidak menunjukkan akan adanya penurunan hingga US$ 48 per barel. "Sebetulnya sejak asumsi harga minyak ditetapkan di Sidang Paripurna 25 Oktober 2017 tidak pernah lagi harga minyak turun hingga US$ 48, bahkan telah melebihi US$ 50," katanya. Artinya Pertamina harus siap menanggung gap antara asumsi APBN 2018 dan harga minyak pasar dunia.

Lebih jauh Enny menyebutkan, pemerintah tidak harus merivisi APBN 2018, tetapi pemerintah harus serius dan meningkatkan komunikasi internal dan memilih kebijakan untuk menyelesaikan harga minyak ini. Seperti yang diketahui, Pertamina sendiri cenderung sudah memperlihatkan sikap yang menerima semua kebijakan pemerintah.

Selanjutnya pemerintah tinggal memilih antara meneruskan sebagian atau keseluruhan kenaikan harga minyak dunia ke konsumen, atau memang pemerintah menugaskan Pertamina, seperti yang selama ini dilakukan. Jadi, Pertamina yang menanggung seluruh beban kenaikan harga minyak.

BISNIS

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

6 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

13 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

13 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

14 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

14 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.

Baca Selengkapnya