Indef Prediksi Beras Akan Jadi Pemicu Angka Inflasi Januari 2018

Kamis, 25 Januari 2018 13:34 WIB

Aktivitas penjualan beras di pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, 27 November 2017. Kepala Bulog Djarot Kusumajakti mengatakan saat ini pihaknya masih menyimpan stok 1,2 juta ton baik untuk beras sejahtera (rastra), cadangan pangan, maupun komersial. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati memperkirakan kelompok bahan makanan akan menjadi penyumbang utama inflasi Januari 2018. Kenaikan harga beras medium menjadi penyebabnya.

Hal ini didasari atas pertimbangan kenaikan harga beras medium sejak akhir tahun lalu. Situs hargapangan.id mencatat harga beras medium melonjak hingga Rp 12 ribu per kilogram pada hari ini, Kamis, 25 Januari 2018.

Baca: Menteri Darmin Tak Mau Ada Perdebatan Lagi Soal Impor Beras

Padahal, kata Enny, harga beras ini oada beberapa hari sebelumnya tercatat menyentuh kisaran Rp 14 ribu. Sementara harga eceran tertinggi (HET) beras medium untuk Pulau Jawa sebesar Rp 9.450 per kilogram.

Kalau harga rata-rata beras medium di beberapa daerah sampai Rp 13 ribu per kilogram, menurut Enny, inflasi bisa mencapai 0,6 persen. "Sekalipun yang berfluktuasi hanya beras," ucapnya di kantor Indef, Jakarta, Kamis, 25 Januari 2018.

Advertising
Advertising

Proyeksi inflasi itu lebih rendah dari inflasi Desember 2017 yang sebesar 0,71 persen. Dibandingkan secara tahunan, proyeksi Indef juga lebih rendah dari inflasi Januari 2017 sebesar 0,97 persen.

Kenaikan harga beras diantisipasi pemerintah dengan mengimpor beras khusus sebanyak 500 ribu ton. Beras dari Vietnam dan Filipina itu dijadwalkan sampai di masyarakat pada Februari.

Menurut Enny, kebijakan impor tidak akan menekan inflasi Januari. Pasalnya, beras baru bisa disebar pada Februari. Selain itu, jenis beras yang didatangkan bukan beras medium. "Bagaimana ini bisa menjadi instrumen harga," tuturnya.

Bank Indonesia mencatat inflasi hingga pekan ketiga Januari sebesar 0,6 persen. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menuturkan inflasi ini dipengaruhi harga pangan yang bergejolak, utamanya beras.

Berbeda dengan Indef, Agus justru optimistis impor beras bisa mengendalikan harga beras. "Kami lihat dan sambut baik ketika pemerintah bertujuan mengimpor beras dan dalam waktu tidak lama panen beras berlangsung. Dengan demikian, harga beras akan terkendali," kata dia di Kementerian Keuangan, Rabu lalu.

Berita terkait

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

6 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

6 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

7 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

7 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

8 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

9 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

10 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Menkeu Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah di Tengah Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Menkeu Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah di Tengah Konflik Iran-Israel

Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyiapkan strategi untuk menjaga nilai tukar rupiah di tengah konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya