Sri Mulyani Jelaskan Penyebab Sistem Keuangan Stabil Terkendali

Selasa, 23 Januari 2018 13:53 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Stabilisasi Sistem Keuangan atau KSSK Sri Mulyani Indrawati mengatakan stabilitas sistem keuangan triwulan IV 2017 dalam kondisi normal. Dia optimistis kondisi stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan tetap terkendali. "Kondisi ini ditopang resiliensi perekonomian yang kian membaik," kata dia di kantornya, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2018.

Sri Mulyani yang juga menjabat sebagai Menteri Keuangan menyebutkan daya tahan perekonomian membaik ditandai dengan tingkat inflasi yang rendah. Dalam tiga tahun terakhir, inflasi selalu memenuhi target pemerintah.

Baca: OJK Sebut Lima Indikator Sektor Jasa Keuangan Ini Makin Solid

Indikator lainnya adalah neraca transaksi berjalan pada tingkat yang sehat, aliran masuk modal asing yang stabil, dan nilai tukar rupiah yang terjaga. Sri Mulyani mencatat cadangan devisa pun menguat, kebijakan fiskal dengan tingkat defisit anggaran, dan defisit primary balance yang lebih rendah dari target APBN Perubahan 2017.

Kondisi stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan yang terkendali juga ditandai dengan kinerja perbankan dan pasar modal yang baik dan tren performa Surat Berharga Negara (SBN) tercatat positif. Sri Mulyani juga menyatakan kecukupan dana penjamin simpanan serta persepsi investor yang positif terhadap prospek perekonomian Indonesia ke depan.

Advertising
Advertising

Menurut dia, KSSK akan mengoptimalkan bauran kebijakan dari sisi fiskal, moneter, makro dan prudensial, serta pasar keuangan untuk menjaga momentum perekonomian. Saat ini, sistem keuangan menghadapi sejumlah tantangan baik dari dalam maupun luar negeri.

Dari sisi eksternal, tantangan berasal dari rencana kenaikan lanjutan Fed Fund Rate dan normalisasi neraca bank sentral Amerika. Normalisasi moneter negara maju, moderasi pertumbuhan ekonomi Cina, serta dinamika konflik geopolitik merupakan sejumlah tantangan yang dicermati KSSK.

Sementara dari sisi domestik, tantangannya berasal dari kenaikan harga minyak dunia yang bisa mempengaruhi inflasi atau subsidi. Tantangan lainnya berupa aliran dana non residen pada pasar keuangan, dan tingkat permintaan kredit yang belum sepenuhnya pulih.

Pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada 2018 dan pemilihan presiden (pilpres) pada 2019 juga menjadi salah satu peristiwa yang diperhatikan KSSK. Terutama terkait dengan persepsi pasar terhadap kondisi pilkada menjelang pilkada dan pilpres.

Perkembangan mata uang virtual termasuk Bitcoin juga termasuk sebagai tantangan dari sektor keuangan di dalam negeri. Sri Mulyani menyatakan dukungannya terhadap Bank Indonesia untuk melarang penggunaan mata uang virtual sebagai alat pembayaran, termasuk sebagai alat investasi dan komoditas. Mata uang virtual dinilai sangat berisiko dan berpotensi merugikan masyarakat.

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

13 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

4 hari lalu

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

Menteri Keuangan Israel menyerukan penghancuran total Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

5 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya