Kritik Impor Beras, Dirjen Pangan Berkukuh Produksi Padi Cukup

Minggu, 21 Januari 2018 19:11 WIB

Pekerja mengeluarkan beras dari karung di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, 10 November 2015. Pemerintah memastikan beras impor asal Vietnam belum masuk ke Indonesia. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Sumarjo Gatot Irianto berkukuh produksi padi di lapangan selama ini cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional. Karena itu, ia mengkritik keputusan impor beras yang dilakukan belakangan.

Produksi padi dan beras yang cukup itu, menurut Gatot, bisa dibuktikan dengan foto open camera yang dilengkapi dengan keterangan titik koordinat berupa garis bujur dan lintang serta tanggal pengambilan foto. Ada pula citra satelit yang bisa memastikan apakah sebuah lokasi panen benar-benar ada atau tidak.

Baca: Bulog Ditugaskan Impor Beras, Mendag: Tak Ada Spekulasi Lagi

Karena itu pula Gatot meminta sejumlah pihak tidak melulu menyalahkan data terkait dengan produksi pangan. “Sekarang pertanyaannya, kalau kita di pasokan lapangan ada, di panennya ada, dan jumlahnya banyak, kenapa enggak tersedia di pasar?" katanya, Ahad, 21 Januari 2018. "Itu kan berarti ada miss antara produksi dengan pasar, berarti ada hambatan distribusi atau ada yang menggoreng.”

Gatot juga menduga telah terjadi penyimpangan yang menyebabkan harga pangan kerap meninggi menjelang hari besar keagamaan. Pasalnya, hingga saat ini, produksi padi dan kegiatan panen di Indonesia masih terus berlangsung dan mencukupi.

Advertising
Advertising

Kecurigaan Gatot terhadap adanya kemungkinan hambatan distribusi atau pihak-pihak yang sengaja menggoreng isu berkembang ini didasarkan pada kejadian peningkatan harga yang kerap terjadi hampir setiap kali menjelang hari besar keagamaan, yang biasanya konsumsi rakyat memang meningkat. Ia lalu meminta pihak terkait lain bisa lebih bijaksana dalam mengambil jalan keluar dan tidak hanya memikirkan solusi jangka pendek, yang bisa menimbulkan dampak negatif.

Lebih jauh, dengan mulai beroperasinya Satuan Tugas Pangan yang dipimpin Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, Gatot berharap masalah yang terjadi selama proses distribusi pangan, termasuk kemungkinan adanya kecurangan pihak tertentu hingga menyebabkan harga meningkat, bisa segera diselesaikan.

Gatot menyebutkan produksi padi yang besar dan kenaikan harga beras merupakan fenomena anomali. "Inilah yang harus dicari. Jangan mengambil solusi yang jangka pendek, yang mendisrupsi sistem produksi pertanian," katanya mengkritik soal kebijakan impor beras itu.

BISNIS

Berita terkait

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

1 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

3 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

3 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

5 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

6 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

6 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

9 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

9 hari lalu

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

11 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya