Kebijakan Satu Peta Dirilis Agustus 2018, Apa Saja Isinya Nanti

Kamis, 18 Januari 2018 00:50 WIB

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution saat memberikan pidato kunci terkait dinamika ekonomi digital di acara diskusi Digital Economic Briefing 2017 yang digelar oleh Tempo Media Group di Gedung Indosat Ooredoo Pusat, Jakarta , 16 November 2017. Tempo/M JULNIS FIRMANSYAH

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah akan segera merilis kebijakan satu peta atau one map policy pada 17 Agustus 2018 mendatang. Hal itu sebagai bentuk arahan langsung dari Presiden Joko Widodo yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta (KSP). "Kami akan launching 17 Agustus dan praktek semua yang ada petanya juga akan selesai," ujarnya, di Jakarta, Rabu 17 Januari 2018.

Darmin menuturkan proses penyusunannya tengah dilakukan, dan untuk sejumlah daerah prosesnya pun hampir selesai, seperti Kalimantan dan Sumatera. "Kawasan timur di timurnya Kalimantan juga hampir selesai, lalu Jawa sedang dimulai."

Simak: Menteri Darmin Akui Data Pasokan dan Produksi Beras Bermasalah

Dia menyampaikan pemerintah berharap kebijakan itu akan berdampak positif untuk menciptakan keseragaman referensi dan standar dalam acuan bersama untuk menyusun berbagai kebijakan terkait dengan perencanaan serta pemanfaatan ruang. "Ini juga bisa mencegah pembangunan yang bisa jadi berbenturan."

Melalui kebijakan satu peta ini, pemerintah juga akan menyelesaikan persoalan terkait dengan perbedaan data beras, termasuk di dalamnya penyempurnaan data luas panen juga hasil produksi. "Pemerintah akan meminta BPS (Badan Pusat Statistik) dibantu oleh BPPT (Badan Pengkajian Penerapan Teknologi) untuk membuat pendataan dan perkiraan mengenai ini," ucapnya.

Advertising
Advertising

Darmin berujar penyempurnaan data itu akan menjadi dasar atau referensi untuk Perum Bulog yang mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk melakukan kebijakan penyerapan gabah serta beras dari petani. "Melalui kebijakan satu peta yang mendukung data BPS, pemerintah akan mempunyai bukan hanya luas tanaman tetapi akan ada data irigasi terkait berapa luas yang mendapat pengairan," katanya.

Darmin melanjutkan pemerintah juga akan melakukan serangkaian verifikasi terhadap sampel-sampel untuk pengecekan realisasi di lapangan, untuk menjadikan dasar perhitungan perkiraan produksi ke depan. Pemerintah juga menerapkan serangkaian langkah strategia untuk memastikan keakuratan data yang ada. "Pengecekan lapangan atau data sementaranya akan mulai kita tahu pada bulan Maret, mulai final mungkin Agustus lah," ucapnya.

Adanya data yang tak sinkron terkait dengan beras sempat menimbulkan polemik, adalah salah satu penyebab perlunya kebijakan satu peta. Hal itu disebabkan adanya perbedaan referensi data yang digunakan oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan untuk memutuskan kebijakan terkait dengan impor beras. Anggota Ombudsman Akhmad Alamsyah sebelumnya meminta Kementerian Pertanian agar memberikan data yang lebih valid tentang produksi dan pasokan beras. Sebab, Ombudsman menemukan ketidaksesuaian hasil data Kementerian Pertanian dengan relevansi stok beras di lapangan. "Jadi jangan bombardir kami dengan pernyataan surplus," ujarnya.

GHOIDA RAHMAH | KARTIKA ANGGRAENI

Berita terkait

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

3 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

5 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

7 hari lalu

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

Kasus kawin kontrak kembali mengemuka. Berikut modus-modus kawin kontrak, termasuk soal mahar jutaan rupiah.

Baca Selengkapnya

Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

8 hari lalu

Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

Asisten Gubernur BI Erwin Haryono mengatakan dalam Rapat Dewan Gubernur Bulanan di antaranya akan membahas perkembangan ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

10 hari lalu

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

Konflik Iran-Israel menjadi sorotan sejumlah pengamat ekonomi di Tanah Air. Apa dampaknya bagi Indonesia menurut mereka?

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

12 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

Ini Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi usai Serangan Iran ke Israel

12 hari lalu

Ini Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi usai Serangan Iran ke Israel

Perkembangan situasi ekonomi dan keuangan global dan tensi geopolitik yang sangat tinggi bergerak cepat dan dinamis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

13 hari lalu

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan rapat bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kemenkeu.

Baca Selengkapnya