Sri Mulyani Pertimbangkan Tekan Bunga Kredit Ultra Mikro Karena..

Rabu, 17 Januari 2018 09:52 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berupaya memperkecil suku bunga Kredit Ultra Mikro untuk semakin memberi manfaat besar kepada nasabah. "Diakui suku bunga UMi (Ultra Mikro) sedikit lebih besar dari kredit lainnya seperti KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang sebesar 9 persen, karena ada biaya pendamping dari pemberi kredit. Ini salah satu yang sedang dipikirkan, dievaluasi," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Belawan, Selasa, 16 Januari 2018.

Sri Mulyani mengatakan itu usai meninjau dan berdialog dengan para nasabah penerima Kredit UMi dari PT Pegadaian dan PT Penanaman Modal Madani di kawasan Belawan. Dari hasil evaluasi terhadap Kredit UMi yang diuji coba pada 2017, kredit itu sangat bermanfaat bagi masyarakat.

Baca: Jokowi Minta Bank Segera Turunkan Suku Bunga Kredit dan Deposito

Oleh karena itu pula, kata Sri Mulyani, maka pada tahun ini pemerintah menaikkan anggaran Kredit UMi dari APBN menjadi sebesar Rp 2,5 triliun. Pada tahun lalu anggaran untuk kredit tersebut sebesar Rp 1,5 triliun. Progran UMi memang hadir untuk membantu masyarakat yang selama ini sulit mendapatkan akses terhadap permodalan dengan bunga rendah.

Langkah itu dilakukan pemerintah karena selama ini banyak usaha ultra mikro yang memperoleh sumber permodalan dari rentenir dan sebagainya dengan bunga cukup besar sehingga menyulitkan pengusaha. "Pemerintah merasa semakin menilai UMi itu perlu ditingkatkan karena melihat masyarakat yang menerima kredit adalah untuk membantu perekonomian keluarga," kata Sri Mulyani.

Upaya untuk membantu perekonomian keluarga itu, menurut Sri Mulyani, sesuatu yang sangat luar biasa karena bukan hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga bisa mendorong perekonomian daerah/nasional. "UMi memberikan 'feed back' yang positif dimana masyarakat yang meminjam, kebanyakan bisa melakukan pembayaran secara lancar," ucapnya. Pembayaran yang lancar juga akan sangat menguntungkan masyarakat, karena kredit tu merupakan dana bergulir.

Salah satu nasabah Kredit Ultra Mikro PT Pegadaian, Siti Khadijah mengaku, pinjaman walau hanya maksimal Rp 10 juta itu sangat berarti bagi usaha pembuatan ikan asin keluarganya. "Kalau dapat kredit, jumlah ikan yang bisa dibeli bisa semakin banyak sehingga keuntungan semakin besar pula," katanya.

Khadijah mencontohkan, sebelum mendapat kredit dari Pegadaian, mereka hanya bisa membeli rata-rata 100-200 kilogram per masing-masing jenis ikan per hari. Nah, dengan adanya kredit, pembelian ikan bisa naik menjadi rata-rata 500 kilogram. "Semakin merasa diuntungkan karena selain mudah mendapatkannya juga bunga kreditnya lebih rendah dibandingkan kalau minjam ke rentenir," katanya.

Untuk mendapatkan kredit ultra mikro Pegadaian, kata Khadijah, hanya dibutuhkan alamat jelas dan ada usaha yang jelas juga. Tahun 2017 dia mengaku mendapat pinjaman Rp 10 juta dan dengan banyak stok, perputaran uang usaha ikan asin yang sudah dilakukan suaminya sejak 1998 itu semakin cepat dan besar. "Alhamdulillah belum pernah nunggak cicilan per bulannya," ucapnya.

ANTARA

Berita terkait

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

12 jam lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

2 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

2 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

3 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

3 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

3 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya