Saran Ombudsman Saat Temukan Gejala Maladministrasi Impor Beras

Senin, 15 Januari 2018 18:44 WIB

Aktifitas bongkar muat beras impor dari Vietnan dari kapal Hai Phong 08 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 11 November 2015. Vietnam menang kontrak untuk memasok 1 juta ton beras ke Indonesia. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ombudsman Republik Indonesia menemukan gejala maladministrasi dalam keputusan pemerintah melakukan impor beras khusus di awal 2018. Lembaga ini menyarankan beberapa langkah untuk mencegah gejala tersebut jadi.

Anggota Ombudsman, Ahmad Alamsyah Saragi, menyarankan pemerintah melakukan pemerataan stok. Berdasarkan data keluhan pedagang beras di pasar 31 provinsi pada 10-12 Januari, stok beras tidak merata.

Pasokan sejumlah wilayah terancam menurun karena diserap daerah lain di sekitarnya. "Tingkatkan koordinasi dengan kepala daerah untuk mengatasi penahanan stok lokal secara berlebihan," kata Alamsyah, di kantornya, Senin, 15 Januari 2018.

Pemerintah juga disarankan menetapkan tahapan pencapaian jumlah stok yang kredibel. Kebijakan ini diharapkan bisa menjaga psikologi pasar.

Terkait dengan data mengenai produksi dan stok beras yang selama ini simpang siur, Ombudsman menyarankan pemerintah memberikan dukungan lebih kepada Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menyediakan data produksi dan stok yang lebih akurat. "Hentikan pembangunan opini surplus dan kegiatan perayaan panen yang berlebihan," ujarnya.

Advertising
Advertising

Alamsyah mengatakan pemerintah perlu mengevaluasi program Kementerian Pertanian secara menyeluruh. Program tersebut antara lain cetak sawah, luas tambah tanam, benih subsidi, dan pemberantasan hama.

Ombudsman menyarankan pula agar tugas impor dikembalikan kepada Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog). Keputusan impor beras khusus seberat 500 ribu ton kali ini ditugaskan kepada PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dengan alasan menghindari penggunaan APBN.

Jika perlu, pemerintah dapat menerapkan skema kontrak tunda (blanked contract). Kontrak itu bisa setiap saat digunakan ketika dibutuhkan.

Saran lain adalah mengefektifkan kembali fungsi koordinasi oleh Kementerian Koordinator Perekonomian. "Sehingga perbedaan antar-instansi tidak perlu menjadi perdebatan publik yang tidak produktif," kata Alamsyah.

Kementerian Perdagangan mengimpor dengan alasan menekan harga beras yang tengah melambung. Sedangkan Kementerian Pertanian menyatakan stok beras mencukupi kebutuhan nasional dan mempertanyakan keputusan Menteri Perdagangan.

Ombudsman meyakini para petinggi di kementerian terkait mampu duduk bersama dan mencari solusi dari kontroversi impor beras ini. "Jangan ada egois. Jangan yang satu berpikir programnya gagal jika impor dan yang satunya berpikir programnya gagal jika harga melambung," tutur Alamsyah.

Sementara itu, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara, menyarankan impor beras segera dilakukan sebelum masa panen tiba. "Supaya tidak memukul harga petani," ucapnya, saat dihubungi, Senin, 15 Januari 2018.

Bhima menuturkan, jika nanti beras impor telanjur datang sampai panen raya tiba, sebaiknya stoknya ditahan terlebih dulu. Stok tersebut bisa digunakan untuk keperluan stabilisasi harga menjelang Lebaran.

VINDRY FLORENTIN | ANDITA RAHMA

Berita terkait

Menteri PANRB Pastikan Seleksi CASN Sesuai Jadwal dan Jamin Tak Bisa Dipolitisasi

2 jam lalu

Menteri PANRB Pastikan Seleksi CASN Sesuai Jadwal dan Jamin Tak Bisa Dipolitisasi

Menteri PNRB Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa seleksi CASN tidak bisa karena berdasar amanat Undang-undang 20/2023 harus selesai Desember ini.

Baca Selengkapnya

Takut Dipolitisasi, Ombudsman Usul Pelaksanaan Seleksi CASN DItunda sampai Pilkada Serentak

6 jam lalu

Takut Dipolitisasi, Ombudsman Usul Pelaksanaan Seleksi CASN DItunda sampai Pilkada Serentak

Ombudsman RI usul seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) pada tahun 2024 ditunda hingga pilkada serentak 27 November karena khawatir dipolitisasi.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

6 jam lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

6 jam lalu

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih menyarankan agar rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) ditunda hingga Pilkada selesai.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Usul Seleksi CASN Ditunda usai Pilkada 2024 agar Tak Jadi Komoditas Politik

1 hari lalu

Ombudsman Usul Seleksi CASN Ditunda usai Pilkada 2024 agar Tak Jadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih mengusulkan agar seleksi CASN ditunda hingga setelah Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

3 hari lalu

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

Alexander Marwata membantah konflik yang sedang terjadi antara Nurul Ghufron dan anggota Dewas KPK Albertina Ho tidak ada kaitan dengan pelemahan KPK.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

8 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

11 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

19 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

20 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya