Banyak Peminat, Daster Batik Tembus Timteng hingga Negara Latin

Minggu, 14 Januari 2018 20:09 WIB

Sejumlah perajin memproduksi batik di Pekalongan, Jawa Tengah, 30 Oktober 2017. Batik pekalongan tidak hanya kesohor di dalam negeri saja, namun juga di mancanegara, seperti Amerika, Jepang dan Eropa yang telah menjadi peminatnya, yang dijual dari harga 75 ribu rupiah hingga puluhan juta. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra

TEMPO.CO, PEKALONGAN - Beberapa negara di Asia Tenggara jadi andalan ekspor kain sarung batik asal Pekalongan, Jawa Tengah.

Sekretaris Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) Pekalongan Arief Wicaksono mengatakan selama ini, kain sarung batik Pekalongan masih mendominasi ekspor ke sejumlah negara kawasan Asia Tenggara.

"Seperti Malaysia dan Brunei Darussalam," katanya, di Pekalongan, Minggu 14 Januari 2018.

Ia mengatakan kendati permintaan konsumen terhadap kain sarung batik sedikit mengalami penurunan akibat adanya krisis global tetapi negara di kawasan Asia Tenggara masih menjadi tujuan utama sasaran ekspor produk kerajinan batik.

Simak: Pusat Batik Internasional Akan Berdiri di Pekalongan

Selain kain sarung batik, kata dia, Asephi juga mengekspor produk kerajinan lain seperti daster dan batik rayon ke sejumlah kawasan Timur Tengah, Afrika, Amerika Serikat, Australia, dan Amerika Latin.

Advertising
Advertising

"Kain sarung batik, daster, dan batik rayon masih banyak diminati pasar mancanegara. Oleh karena, kami selalu mengusahakan produk batik yang terbaik untuk kembali menambah pangsa pasar di luar negeri," katanya.

Ia mengatakan adanya krisis global memang cukup berpengaruh besar terhadap daya beli masyarakat terhadap kerajinan batik sehingga pelaku batik harus bisa meningkatkan krasi dan inovatif agar kerajian batik tetap bertahan dan diminati konsumen.

"Daya beli masyarakat terhadap produk kerajinan batik turun pada 2017 dan tampaknya belum pulih hingga sekarang. Hal itu juga berpangaruh terhadap penurunan produksi batik hingga mencapai 10 persen-20 persen," katanya.

Menurut dia, turunnya daya beli masyarakat terhadap kerajinan batik memang tidak hanya terjadi di Kota Pekalongan tetapi juga hampir merata di sejumlah negara tujuan ekspor.

"Kendati demikian, pada tahun ini kami memperkirakan daya beli masyarakat akan meningkat lagi karena faktor keamanan dan kenyamanan, serta kebijakan pemerintah yang cukup baik dalam upaya menggeliatkan ekspor," katanya.

Berita terkait

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

1 jam lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

1 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

1 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

6 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

8 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

9 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

10 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

10 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

10 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya