Impor Beras, DPR Akan Panggil Mentan dan Bulog Pekan Ini

Minggu, 14 Januari 2018 14:32 WIB

21 ton beras impor impor masuk Banten. TEMPO/Darma Wijaya

TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Edhy Prabowo mempertanyakan alasan kebijakan Kementerian Perdagangan mengimpor beras menjelang panen raya pada Februari mendatang. “Saya pikir ini tidak ada alasan yang kuat,” kata Edhy saat dihubungi pada Minggu, 14 Januari 2018.

Menurut dia, stok beras saat ini dirasa masih aman untuk konsumsi masyarakat. Ia melihat naiknya harga beras saat ini karena adanya masalah di tata kelola, yakni penyaluran barang sampai ke pasar tidak lancar. “Kenapa tidak lancar, ini yang harus ditelusuri,” ucap Edhy.

Simak: Impor Beras, Anggota DPR: Ada Permainan Mafia?

Sebelumnya, terjadi kenaikan harga beras medium di sejumlah titik, seperti Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Salah satu penyebab harga naik adalah sejumlah kelompok tani ingin menjual beras produksi mereka di harga premium. Alhasil, pasokan beras medium di pasaran pun menjadi berkurang, meski produksinya mencukupi.

Guna menstabilkan harga, pemerintah tetap berencana mengimpor beras. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito menyatakan pemerintah akan melakukan impor beras sebesar 500 ribu ton dari Vietnam dan Thailand sambil menunggu panen raya pada Februari-Maret. Edhy melihat impor beras saat ini sebagai bentuk pengkhianatan terhadap petani. “Bahkan gubernur di beberapa daerah teriak protes terhadap impor ini,” katanya.

Advertising
Advertising

Pemerintah menugasi PT Perusahaan Perdagangan Indonesia membeli beras tersebut agar dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tidak tersentuh. Ia pun mempersoalkan mengapa impor tidak dilakukan melalui Bulog. Edhy meragukan PPI memiliki infrastruktur sampai ke daerah. “PPI punya berapa gudang? Bagaimana kemampuan SDA dan SDM-nya, sudah sejauh mana?”

Edhy juga mencurigai adanya “permainan” seperti penimbunan beras oleh beberapa pihak. Karena itu, dia menyarankan pemerintah memeriksa ulang jumlah beras yang ada di gudang, baik gudang Bulog maupun swasta. Ia pun berencana mengadakan pertemuan dengan Bulog dan Kementerian Pertanian pekan ini.

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

11 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

1 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

2 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

2 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

2 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

3 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

3 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

4 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya