Pemerintah Serap Dana Rp 13 T dari Lelang Sukuk

Rabu, 10 Januari 2018 17:07 WIB

Pegawai Kementerian Keuangan bisa menjadi teladan yang nyata dalam pemberantasan korupsi di Tanah Air.

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 13 triliun dari lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Selasa lalu dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp 32,2 triliun. Jumlah dana diserap Rp 13 triliun itu berasal dari seri sukuk SPNS10072018, PBS016, PBS002, PBS017, PBS012, dan PBS004.

Hal tersebut tercantum dalam keterangan pers tertulis yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Rabu, 10 Januari 2018. "Jumlah yang dimenangkan untuk seri SPNS1007018 mencapai Rp 2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,42703 persen dan imbalan secara diskonto," seperti dikutip dari siaran pers.

Baca: 2017, Total Emisi Obligasi dan Sukuk Tembus Rp 32 Triliun

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 10 Juli 2018 sebesar Rp 10,6 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 4,28125 persen dan tertinggi 5,03125 persen. Jumlah dimenangkan untuk seri PBS016 sebesar Rp 4,37 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,56759 persen dan tingkat imbalan 6,25 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Maret 2020 ini mencapai Rp 7,19 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,43750 persen dan tertinggi 5,90625 persen. Untuk seri PBS002, jumlah dimenangkan mencapai Rp 1,55 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,9 persen dan tingkat imbalan 5,45 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Januari 2022 ini mencapai Rp 3,062 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 5,78125 persen dan tertinggi 6,15625 persen. Untuk seri PBS017, jumlah dimenangkan mencapai Rp 2,57 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,31306 persen dan tingkat imbalan 6,125 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2025 ini mencapai Rp 3,54 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,06250 persen dan tertinggi 6,56250 persen. Untuk seri PBS012, jumlah dimenangkan mencapai Rp 0,87 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,96972 persen dan tingkat imbalan 8,875 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Nopember 2031 ini mencapai Rp 6,136 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,90625 persen dan tertinggi 7,21875 persen.
Untuk seri PBS004, jumlah dimenangkan mencapai Rp1,64 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,28711 persen dan tingkat imbalan 6,1 persen.

Penawaran masuk untuk seri sukuk atau SBSN yang jatuh tempo pada 15 Februari 2037 ini mencapai Rp1,7 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,125 persen dan tertinggi 7,40625 persen.

ANTARA

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

39 menit lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

1 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

3 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

6 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

7 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

8 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

8 hari lalu

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

Ma'ruf Amin meminta agar KDEKS Jawa Barat mengambil peran untuk memperluas inklusi keuangan syariah.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

28 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

Otorita IKN Gandeng BSI, Siapkan Layanan Perbankan Syariah di Ibu Kota Baru

35 hari lalu

Otorita IKN Gandeng BSI, Siapkan Layanan Perbankan Syariah di Ibu Kota Baru

Otorita Ibu Kota Nusantara (Otorita IKN atau OIKN) meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bank Syariah Indonesia atau BSI.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

35 hari lalu

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.

Baca Selengkapnya