TEMPO.CO, Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, hingga saat ini, total emisi obligasi dan sukuk yang terdaftar di BEI berjumlah 323 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 328,09 triliun dan US$ 67,5 juta. Emisi-emisi tersebut diterbitkan oleh 108 emiten. Adapun total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2017 adalah 18 emisi dari 17 emiten senilai Rp 32,69 triliun.
Kepala Divisi Komunikasi BEI Yulianto Aji Sadono menambahkan, selain Obligasi dan Sukuk, sebanyak 94 seri Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI dengan nilai nominal Rp 1.890,59 triliun dan US$ 1.240 juta, serta 7 emisi Efek Beragun Aset (EBA) senilai Rp 2,71 triliun.
Baca: Sukuk Bisa Jadi Alternatif Pembiayaan Daerah
Pada pekan ini, terdapat dua pencatatan obligasi, yakni Obligasi Berkelanjutan II Japfa Tahap II Tahun 2017 yang diterbitkan oleh Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dengan nilai nominal Rp 1 triliun. “Obligasi Japfa dicatatkan pada Selasa, 25 April 2017,” kata Yulianto.
Satu obligasi korporasi lainnya adalah Obligasi Berkelanjutan III Federal International Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2017 yang diterbitkan oleh Federal International Finance (FIFA) dengan nilai nominal Rp 3 triliun, yang dicatatkan pada Kamis, 27 April 2017.
Baca: 2016, Total Emisi Obligasi dan Sukuk Mencapai Rp 113,29 T
Adapun untuk performa saham di BEI, sebagai informasi indeks harga saham gabungan (IHSG) secara tahunan (anual), telah menguat signifikan sebesar 17,49 persen menjadi 5.685,29 poin jika dibandingkan dengan periode yang sama pada akhir April 2016, yang sebesar 4.838,68 poin.
Sejalan dengan kenaikan IHSG, nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) juga meningkat secara anual sebesar 20,50 persen per 28 April 2017, menjadi Rp 6.189,63 triliun dari Rp 5.136,31 triliun per 29 April 2016. “Sedangkan jika dilihat dari awal tahun, laju IHSG telah menguat 7,33 persen dan nilai kapitalisasi pasar BEI telah tumbuh 7,57 persen,” kata Yulianto.
DESTRIANITA