Hadapi Spekulan, Mendag Gelontorkan Cadangan Beras Tanpa Batas

Selasa, 9 Januari 2018 16:46 WIB

Aktivitas penjualan beras di pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, 27 November 2017. Kepala Bulog Djarot Kusumajakti mengatakan saat ini pihaknya masih menyimpan stok 1,2 juta ton baik untuk beras sejahtera (rastra), cadangan pangan, maupun komersial. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan pemerintah akan mengintensifkan operasi pasar di ribuan titik distribusi untuk menekan harga beras. Dengan begitu, spekulan diharapkan bisa menghilang.

Soal asal pasokan beras untuk operasi pasar itu, kata Enggartiasto, akan didapatkan dari seluruh beras cadangan. "Seluruh beras cadangan yang disiapkan. Kalau memang dibutuhkan, kita siapkan untuk digelontorkan. Jadi tidak usah ada kekhawatiran," ujarnya, Selasa, 9 Januari 2018.

Pemerintah juga tak membatasi volume beras yang akan digelontorkan guna menstabilkan harga di lapangan ataupun waktu yang dibutuhkan untuk melakukan operasi pasar beras. "Berapa saja (volume beras) yang dibutuhkan. Sampai harga turun," katanya.

Baca: JK Sebut Stok Beras Belum Aman karena...

Hanya, persoalannya sekarang, menurut Enggartiasto, pengusaha atau spekulan mungkin akan bertanya-tanya motivasi berbuat spekulatif. "Karena berasnya sudah tersedia (lewat operasi pasar)," ucapnya.

Di Pasar Induk Beras Cipinang, harga beras jenis medium pada akhir pekan lalu mencapai Rp 10.500-11.500 per kilogram. Tahun lalu, harga beras pada awal 2017 sekitar Rp 9.500 per kg.

Kementerian Perdagangan lewat Badan Urusan Logistik (Bulog) telah menyiapkan berapa pun beras yang dibutuhkan sesuai dengan permintaan agar harga beras bisa stabil. "Penetrasi aja dulu. Masak, sih, udah dipenetrasi segitu gedenya enggak turun?" tutur Enggartiasto.

Pemerintah juga menyebutkan tidak akan segan menindak para pedagang yang menimbun beras atau spekulan beras yang merugikan masyarakat. "(Kalau ketahuan), tangkap. Enggak ada urusan. Ini ada Satgas (Satuan Tugas) Pangan," kata dia. "Makanya kami keras karena itu adalah upaya-upaya spekulatif yang merugikan rakyat. Kami tidak akan menoleransi itu."

Hari ini, Kementerian Perdagangan menggelar operasi pasar beras medium milik Bulog di gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa, 9 Januari 2018. Dalam operasi pasar tersebut, hadir Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti, Kepala Satgas Pangan Irjen Setyo Wasisto, Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin, dan perwakilan dari para stakeholder perberasan.

Enggartiasto menjelaskan, untuk menstabilkan harga beras, Kementerian telah mewajibkan semua pedagang beras di pasar di seluruh daerah Indonesia menjual beras medium milik Bulog mulai hari ini. Karena itu, menurut dia, kalau ada pedagang yang tidak bersedia menjual beras tersebut, patut diduga pedagang itu menikmati kenaikan harga yang tidak wajar.

Dia juga mengatakan operasi pasar kali ini merupakan bagian dari perluasan titik yang akan menjual beras Bulog dengan harga di bawah harga eceran tertinggi (HET) atau senilai Rp 9.450 per kg. Selain itu, untuk segera menstabilkan harga, Bulog telah menambah titik distribusi beras medium dari 1.100 pada akhir 2017 menjadi 1.800 pada awal Januari 2018.

Enggartiasto berujar akan memonitor distribusi, penjualan, dan harga beras medium ke pasar. Selain itu, ia menuturkan telah menggandeng stakeholder perberasan dalam memonitor distribusi, penjualan, dan harga beras medium milik Bulog hasil operasi pasar.

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

7 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

20 jam lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

1 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

1 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

2 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

2 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

3 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

4 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya