Menteri Perdaganganan, Enggartiasto Lukita (tengah) dan Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti dalam acara launcing operasi pasar beras medium, di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta, 9 Januari 2018. Tempo/Dias Prasongko
TEMPO.CO, Jakarta - Melonjaknya harga beras pada awal 2018 mendorong pemerintah mengambil langkah strategis. Seusai rapat di Kantor Wakil Presiden, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menyampaikan ada dua langkah yang diputuskan.
"Pemerintah akan menjalankan rastra (beras sejahtera) bulan ke-13. Itu saja dulu. Di samping itu, tetap ada operasi pasar dari Bulog sehingga kami mengusahakan menahan harga beras," ujarnya saat dicegat awak media, Selasa, 9 Januari 2018.
Harga beras pada awal tahun ini melebihi harga pada periode yang sama tahun lalu. Di Pasar Induk Beras Cipinang, harga beras jenis medium pada akhir pekan lalu mencapai Rp 10.500-11.500. Tahun lalu, harga beras pada awal 2017 sekitar Rp 9.500.
Menurut sejumlah pedagang di Pasar Induk Cipinang, kenaikan harga beras sudah terasa sejak November 2017. Pada periode itu, harga beras medium sudah melebihi Rp 9.500, sementara harga eceran tertinggi adalah Rp 9.450 per kilogram.
Darmin melanjutkan, pemerintah juga akan terus memantau jumlah tanaman padi yang siap panen. Dari laporan yang didapat sejauh ini, musim hujan membuat situasi panen tidak sesuai dengan harapan walaupun panen tetap ada.
Saat ditanyai apakah opsi impor juga dibahas untuk menekan harga beras, Darmin mengklaim hal itu tidak dibicarakan. Fokus pemerintah, kata dia, adalah memastikan tanaman-tanaman padi siap panen pada Februari nanti.
"Musim hujan kan terjadi pada Oktober lalu sehingga penanaman padi agak awal. Mungkin sebagian akan panen pada Januari ini, tapi paling banyak diprediksi sekitar Februari dan puncaknya Maret atau April," ucapnya.
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
7 hari lalu
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.
Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni
25 hari lalu
Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni
Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.