Penerimaan Negara 2017 di Hulu Migas Lampaui Target

Jumat, 5 Januari 2018 20:31 WIB

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam, President dan GM Total E&P Indonesie Arividya Noviyanto Presiden Direktur Pertamina Hulu Indonesia Bambang Manumayoso, Direktur Utama Pertamina Hulu Mahakam Ida Yusmiati, SVP Exploration Pertamina RP Yudiantoro, dan Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffee Arizon Suardin saat meninjau North Processing Unit (NPU) wilayah kerja Blok Mahakam di Kutai Kartanegara, 31 Desember 2017. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Meski sejumlah sektor hulu migas Indonesia selama tahun 2017 gagal mencapai target, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas mencatat capaian positif masih terjadi pada penerimaan negara. Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi menyebut penerimaan negara dari sektor hulu migas tahun lalu mencapai angka US$ 13,1 miliar.

Angka ini, katanya, melebihi target pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2017 yang hanya sebesar US$ 12,2 miliar. "Capaiannya sekitar 108 persen dari target pemerintah," kata Amien dalam Konferensi Pers "Kinerja 2017 dan Target 2018 Industri Hulu Migas" di Kantor Pusat SKK Migas, Jakarta, Jumat, 5 Januari 2017.

Simak: Migas Tak Lagi Jadi Primadona Penerimaan Negara

Secara total, keuntungan dari sektor hulu migas 2017 mencapai US$ 29,19 miliar. Angka in kemudian harus dibagi menjadi tiga bagian, untuk pemerintah, kontraktor, maupun untuk biaya cost recovery. Dari angka US$ 29,19 miliar tersebut, kontraktor mendapat keuntungan sebesar US$ 4,73 miliar atau meningkat 7,9 persen dari sebelumnya sebesar US$ 4,38 miliar.

Sebelumnya, SKK Migas mencatat beberapa capaian hulu migas sepanjang 201 gagal mencapai target. Diantaranya yaitu realisasi lifting migas yang hanya mencapai 98,93 persen. Dari target 1965 ribu bopd (barrel oil per day), hanya terealisasi 1944 ribu bopd.

Advertising
Advertising

Tak hanya pada lifting migas, realisasi peningkatan cadangan migas juga gagal mencapai target dalam APBNP 2017. Cadangan migas ditargetkan meningkat hingga 60 persen hingga akhir 2017. Namun hingga tutup tahun, hanya tercapai 55,33 persen atau sekitar 93,2 persen dari target.

Amien menambahkan, komponen penerimaan negara dari sektor hulu migas bersumber dari Pendapaan Negara Bukan Pajak (PNBP), Pajak Hulu Migas, Pajak Bumi Bangunan (PBB), Paja Pertambahan Nilai (PPN) Reimbursement, Domestic Market Obligation (DMO) Fee, serta Pajak Daerah dan Restribusi Daerah (PDRD). PNBP dan Pajak Hulu Migas, kata Amien, menyumbang peneriman terbesar mencapai sekitar 77,5 persen atau US$ 10,7 miliar dari keseluruhan penerimaan negara.

Wakil Kepala SKK Migas, Sukandar, memprediksi penerimaan negara dari sektor hulu migas tahun ini akan semakin membaik seiring dengan meningkatnya harga minyak dunia di awal 2018 ini. Pada perdagangan Kamis kemarin, 4 Januari 2018, pergerakan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) menguat 38 sen ke level US$62,01 per barrel di New York Mercantile Exchange. Adapun harga minyak Brent menguat 23 sen menjadi US$ 68,07 per barrel di ICE Futures Europe exchange. "Kenaikan harga ini tentu akan memicu minat untuk meningkatkan kegiatan eksploitasi kedepannya," kata Sukandar.

Berita terkait

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

4 hari lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

7 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

10 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Ditegur AS, Ukraina Berkukuh Fasilitas Migas Rusia Sah Jadi Target Serangan

42 hari lalu

Ditegur AS, Ukraina Berkukuh Fasilitas Migas Rusia Sah Jadi Target Serangan

Pejabat Ukraina menyebut serangan terhadap fasilitas energi Rusia sejalan dengan praktik terbaik NATO.

Baca Selengkapnya

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

42 hari lalu

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

Amerika Serikat mendesak Ukraina untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia.

Baca Selengkapnya

Pertamina EP Sebut Temuan Cadangan Migas di Jabar Masih dalam Evaluasi Teknis, Jadwal Produksinya Tentatif

29 Februari 2024

Pertamina EP Sebut Temuan Cadangan Migas di Jabar Masih dalam Evaluasi Teknis, Jadwal Produksinya Tentatif

Pertamina EP menyebut temuan cadangan migas di Jawa Barat masih dalam evaluasi teknis, sehingga jadwal produksinya masih tentatif.

Baca Selengkapnya

Awal Tahun 2024, Impor RI Melandai 3,13 Persen

15 Februari 2024

Awal Tahun 2024, Impor RI Melandai 3,13 Persen

Peningkatan impor nonmigas didorong oleh peningkatan komoditas mesin peralatan mekanis dan bagiannya dengan andil peningkatan 2,55 persen.

Baca Selengkapnya

BPS: Neraca Perdagangan Januari 2024 Surplus 45 Bulan Berturut-turut, Tembus USD 2,02 Miliar

15 Februari 2024

BPS: Neraca Perdagangan Januari 2024 Surplus 45 Bulan Berturut-turut, Tembus USD 2,02 Miliar

Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 45 bulan berturut-turut sejak bulan Mei 2020. Nilainya mencapai US$ 2,02 miliar.

Baca Selengkapnya

Pertamina EP Prabumulih akan Lakukan Pengeboran di 22 Titik Sumur

28 Januari 2024

Pertamina EP Prabumulih akan Lakukan Pengeboran di 22 Titik Sumur

PT Pertamina EP (PEP) Zona 4 Prabumulih Field berhasil menyelesaikan pengeboran sumur PMN 12, 13, 14, pada Jumat, 18 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Venezuelan Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Sektor Migas

27 Januari 2024

Indonesia-Venezuelan Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Sektor Migas

Kerja sama strategis di sektor minyak dan gas bumi (Migas) antara Indonesia dan Venezuela mencapai tonggak baru.

Baca Selengkapnya