PUPR: Semua Proyek Infrastruktur Pemerintah Bebas dari Besi Banci

Jumat, 5 Januari 2018 07:05 WIB

Sejumlah pekerja membangun tiang underpass di lokasi megaproyek infrastruktur jalan tol Trans Jawa ruas Solo-Ngawi-Kertosono di Ngawi, Jawa Timur, 17 April 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan belum ada satu pun proyek infrastruktur pemerintah yang terbukti menggunakan besi banci, sebutan untuk besi yang tidak memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI). Direktur Bina Kelembagaan Dan Sumber Daya Jasa Konstruksi Kementerian PUPR, Bastian Sodunggaron Sihombing, menyebut penggunaan besi untuk konstruksi infrastruktur selama ini diawasi secara ketat.

"Untuk infrastruktur, belum ada yang bobol, tapi mungkin di rumah-rumah bisa saja digunakan," kata Bastian di Gedung Kementerian PUPR, Kamis, 4 Januari 2018.

Menurut Bastian, Kementerian PUPR menjaga agar besi tak sesuai standar tersebut tak masuk sampai digunakan di proyek milik pemerintah. "Begitu kontraktor mau menggunakan besi, mereka tawarkan dulu ke kami. Begitu tak sesuai, ya gak boleh," ujarnya.

Baca: Daftar Proyek Infrastruktur yang Harus Selesai Tahun Ini

Sebelumnya, peredaran besi banci kembali terungkap Oktober 2017 lalu. Kepolisian Daerah Sumatera Barat mendapatkan laporan, Toko Besi Sumber Baru milik seorang bernama Widya Kasuma Lawranzi alias Awi yang terletak di Jalan Mohammad Yamin Nomor 185 Padang menjual ribuan besi banci berlabel SNI dengan merek TYRS, AS dan US. Ada juga yang tidak bermerek.

Advertising
Advertising

Selang dua bulan, polisi pun menetapkan pemilik Awi, sebagai tersangka dalam kasus perdagangan besi banci. Polisi menduga Awi menjual besi yang tidak sesuai dengan persyaratan SNI 2051.2014. "Iya sudah ditetapkan sebagai tersangka. SPDP juga sudah dikirim ke kejaksaan," ujar Kepala Polda Sumatera Barat Irjen Pol Fakhrizal, Selasa 2 Januari 2018.

Bastian mengatakan potensi penggunaan besi banci untuk proyek infrastruktur bisa dicegah asalkan pimpinan proyek ketat melakukan pengawasan. Namun sebagai pihak pengguna, tuturnya, Kementerian PUPR tidak bisa melakukan tindakan langsung terhadap peredaran besi banci di pasaran. "Itu tugas Kementerian Perindustrian."

Namun demikian, Kementerian PUPR, kata Bastian, tetap berupaya membicarakan persoalan besi banci ini dengan asosiasi besi di Indonesia. Ia mengaku pihaknya mencoba mencegah sejak dari pasaran, tidak hanya saat besi masuk ke konstruksi. "Harapannya kalau sudah bisa jaga di hulu, waktu masuk di pekerjaan konstruksi bisa tetap terjaga," ujarnya.

Sekretaris Direktorat Jendral Bina Konstruksi, Yaya Supriyatna Sumadinata, menilai upaya keras agar besi banci tidak masuk ke konstruksi infrastruktur adalah terkait faktor keaamanan. Ia menyebut besi jenis ini hanya mampu digunakan untuk membangun fasilitas di rumah seperti pagar besi, tidak bisa digunakan untuk kegiatan konstruksi. "Saya pernah liat proses pembuatannya, besi 10 meter ditarik jadi 12 meter, diameter berkurang, kualitas dan kekuatan pun ikut berkurang," kata Yaya.

Berita terkait

Pj. Bupati Banyuasin Tinjau Langsung Kondisi Jalan Poros Kecamatan Air Salek

3 jam lalu

Pj. Bupati Banyuasin Tinjau Langsung Kondisi Jalan Poros Kecamatan Air Salek

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam, meninjau langsung jalan Desa Srikaton menuju ke Jalan Perambahan, pada Minggu, 28 April 2024.

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

1 hari lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

2 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

3 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Hunian Modular Berkelanjutan Dibangun di Kawasan Inti IKN, Apa Keunggulannya?

3 hari lalu

Hunian Modular Berkelanjutan Dibangun di Kawasan Inti IKN, Apa Keunggulannya?

Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyatakan akan menggunakan sistem modular untuk membangun hunian di IKN. Apa itu sistem hunian modular?

Baca Selengkapnya

Arsyadjuliandi Desak Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol

5 hari lalu

Arsyadjuliandi Desak Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol

Anggota Komisi II DPR RI, Arsyadjuliandi Rachman, mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan pembayaran lahan Tol Pekanbaru-Padang.

Baca Selengkapnya

Menteri PUPR Sebut 2 Rumah Dinas Menteri di IKN Telah Rampung: Juli Sudah Semua..

5 hari lalu

Menteri PUPR Sebut 2 Rumah Dinas Menteri di IKN Telah Rampung: Juli Sudah Semua..

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dua rumah dinas menteri di IKN sudah rampung pembangunannya.

Baca Selengkapnya

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

5 hari lalu

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

Jumlah CASN yang direkrut terdiri atas 690 ribu PNS dan 1,6 juta untuk formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

5 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan Inpres di Gorontalo Senilai Rp 161 Miliar: Di Sini Ada Produksi Kelapa, Jagung..

7 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan Inpres di Gorontalo Senilai Rp 161 Miliar: Di Sini Ada Produksi Kelapa, Jagung..

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pembangunan jalan daerah di Provinsi Gorontalo pada hari ini, Senin, 22 April 2024.

Baca Selengkapnya