Genjot FLPP, Bakal Ada Kredit Konstruksi bagi Pengembang

Kamis, 4 Januari 2018 18:40 WIB

Para pekerja memasangkan kerangka atap salah satu unit perumahan murah di kawasan Moncongloe, Makassar, 26 Februari 2015. Saat ini suku bunga kredit rumah di BTN sudah turun menjadi 10,5% hingga 11% dari sebelumnya sebesar 11,5%. Bahkan, rencananya pemerintah akan menurunkan suku bunga kredit hingga 10%. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan memberikan kredit konstruksi bagi pengembang melalui regulasi baru yang sedang disusun tahun ini. Hal ini dilakukan setelah melakukan evaluasi atas rendahnya penyaluran KPR subsidi berskema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Persoalan rendahnya penyaluran FLPP juga dinilai terletak pada perbankan pelaksana yang belum menguasai strategi pembiayaan industri perumahan dari hulu hingga hilir.

Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Lana Winayanti menyebutkan selama ini perbankan dan pemerintah hanya fokus pada penyediaan permintaan dengan menyediakan kredit pemilikan rumah (KPR) berbunga rendah. Sementara dari sisi pasokan perumahan, perbankan penyalur masih harus mencari pengembang sendiri.

Baca: Domestik Kondusif, BNI Pertimbangkan Turunkan Bunga Kredit

Adapun dalam regulasi baru yang tengah disusun, rencananya pemerintah menawarkan kredit konstruksi selama kurang lebih 9 bulan kepada bank pelaksana dengan suku bunga single digit.Hal itu untuk mendorong perbankan memberikan kredit konstruksi kepada pengembang.

Advertising
Advertising

Sehingga selanjutnya, kata Lana, setelah selesai masa konstruksi perbankan bisa sekaligus menyalurkan KPR FLPP. “Jadi saat ini sekaligus mendorong demand dan supply. Ketika menyalurkan kredit konstruksi ada pengembang yang menjadi pegangan perbankan," tuturnya, Rabu, 3 Januari 2018.

Lana berharap nantinya ketika selesai masa konstruksi, ada unit rumah yang siap di-KPR-kan. "Terjadinya pembiayaan dari hulu ke hilir,” katanya. Kementerian PUPR masih memiliki potensi pendanaan untuk kredit konstruksi senilai kurang lebih Rp 1,5 triliun dari dana pengembalian pokok tahun lalu.

Sementara itu Sekretaris Jenderal DPP Pusat Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonsia (APERSI) Daniel Djumali mendukung rencana peraturan pemerintah yang akan dikeluarkan dalam waktu dekat ini. Rencana pemerintah mendorong kredit konstruksi dengan tingkat suku bunga dibawah 8,75 persen dinilai dapat meningkatkan gairah pengembang dalam mendukung Program Sejuta Rumah khususnya bagi MBR.

Daniel menuturkan dalam diskusi bersama kementerian PUPR lalu, terdapat beberapa rancangan Permen skema Pembiayaan KPR Subsidi yang baru. Menurut dia, dalam Permen baru akan ada masa transisi terlebih dahulu selama 3 hingga 6 bulan.

Rencana kredit konstruksi jangka pendek untuk pengembang rumah MBR direncanakan dengan tingkat bunga paling tinggi 8,75 persen. APERSI mengusulkan suku bunga itu di atas margin tipis suku bunga deposito perbankan.

Selain kredit konstruksi, skema pembiayaan KPR subsidi akan dilakukan dengan gaji pokok kurang lebih senilai Rp 4 juta, bunga tetap 5 persen selama 10 tahun, tahun berikutnya akan terjadi penyesuaian kenaikan bunga menjadi 7,5 persen, dan bukannya bunga komersil pasar.

Hingga Desember tahun lalu penyerapan FLPP yang masih jauh dari target tahun ini sebesar 40 ribu unit dengan anggaran Rp 3,1 triliun. Realisasi penyerapan FLPP baru 20.227 unit dengan besaran dana Rp 2,3 triliun.

Setelah bank BTN memutuskan tidak ikut menyalurkan kredit perumahan dengan skema FLPP. Pada 2018 ini, Kementerian PUPR akan menyalurkan KPR sebesar Rp 4,5 triliun yang terdiri Rp 2,2 triliun berasal dari DIPA dan Rp 2,3 triliun dari optimalisasi pengembalian pokok.

BISNIS

Berita terkait

Indonesia Pamer Infrastruktur Hijau Dalam World Water Forum ke-10, Proyek Apa yang Menonjol?

1 hari lalu

Indonesia Pamer Infrastruktur Hijau Dalam World Water Forum ke-10, Proyek Apa yang Menonjol?

Berbagai konsep dan realisasi infrastruktur energi hijau milik Pemerintah Indonesia bakal menampang di World Water Forum ke-10 di Bali.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

3 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

3 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

4 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

4 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

5 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

9 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya