Sri Mulyani: Perekonomian 2017 Terdongkrak Faktor-faktor Ini

Selasa, 2 Januari 2018 17:37 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pencapaian realisasi dan evaluasi program pengampunan pajak periode pertama di Kementerian Keuangan, Jakarta, 14 Oktober 2016. Periode I program pengampunan pajak harta terdeklarasi mencapai Rp3.826,81 triliun. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Pada awal 2018, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan hasil perkembangan ekonomi makro dan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017. Ia menuturkan pertumbuhan ekonomi pada 2017 masih akan tumbuh di kisaran 5,05 persen atau di bawah angka yang dipatok di APBN-P 2017 sebesar 5,2 persen.

Pertumbuhan tersebut disumbang konsumsi dalam negeri, investasi, dan ekspor. “Perekonomian ini menunjukkan adanya suatu pergerakan momentum dari sisi perbaikan, terutama dari dunia usaha, apakah itu bidang investasi atau kegiatan ekonomi lainnya,” ujar Sri Mulyani di gedung Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa, 2 Januari 2018.

Baca: Sri Mulyani Paparkan Strategi Pembiayaan Utang di 2018

Sri Mulyani mengatakan perbaikan kondisi global, terutama dari para mitra dagang Indonesia, telah mendorong aktivitas ekspor Indonesia. Hal tersebut berkontribusi positif terhadap kinerja bea masuk dan bea keluar dalam penerimaan APBN.

Sedangkan bauran kebijakan dalam menjaga stabilitas harga, perbaikan tata niaga komoditas pangan, serta koordinasi kebijakan antara pemerintah, Bank Indonesia, dan sektor rill membantu menciptakan inflasi yang terkendali. “Ini juga sangat penting dalam menjaga daya beli masyarakat,” kata Sri Mulyani.

Selanjutnya, penguatan kebijakan pengelolaan ekonomi dan fiskal mampu memberikan dorongan pada peningkatan iklim investasi di Indonesia dan kepercayaan global terhadap perekonomian Indonesia. Tentu ini mendorong penurunan tingkat suku bunga SPN dan stabilitas nilai tukar.

“Kalau diperhatikan, pada 2017, bahkan dengan kenaikan suku bunga di Amerika Serikat, tingkat SPN dan stabilitas nilai tukar tetap terjaga secara cukup aman,” ucap Sri Mulyani. Menurut dia, hal itu menunjukkan kredibilitas ekonomi makro Indonesia telah memberikan suatu ketenangan.

Namun Sri Mulyani memperingatkan dunia masih akan menghadapi dinamika ekonomi dan politik global melecut kenaikan harga minyak dunia, yang juga mempengaruhi pergerakan harga ICP selama 2017. Sedangkan lifting minyak dan gas diperkirakan sedikit di bawah asumsi APBN-P 2017.

Kenaikan harga minyak dunia akan berdampak positif terhadap pertumbuhan penerimaan pajak penghasilan migas dan penerimaan negara bukan pajak. Untuk menjaga kesehatan APBN-P, pemerintah terus memantau dampak kenaikan ini terhadap besaran subsidi energi dalam APBN-P 2017.

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

10 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

11 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

23 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya