BPS: Inflasi Desember 2017 Dipicu Kenaikan Harga Bahan Makanan

Reporter

Vindry Florentin

Editor

Martha Warta

Selasa, 2 Januari 2018 12:20 WIB

Suharyanto. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Desember 2017 sebesar 0,71 persen secara bulanan (mtm). Angkanya jauh lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya yang hanya 0,20 persen.

Kepala BPS Suharyanto mengatakan inflasi salah satunya dipicu kenaikan harga bahan makanan. Kelompok tersebut mengalami inflasi sebesar 2,26 persen dan menyumbang andil 0,46 persen terhadap inflasi total.

Baca: Kenapa BI Prediksi Inflasi Naik di Minggu Ketiga Desember?

Dia menuturkan, inflasi bahan makanan didorong kenaikan sejumlah harga komoditas. "Komoditasnya antara lain beras, ikan segar, telur ayam ras, dan daging ayam ras," kata dia di kantor pusat BPS, Jakarta, Selasa, 2 Januari 2018.

Harga beras, ikan segar, dan telur ayam ras menyumbang inflasi masing-masing sebesar 0,08 persen. Sementara daging ayam ras memiliki andil sbesar 0,07 persen.

Advertising
Advertising

Pemicu inflasi lainnya adalah kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Inflasi kelompok ini sebesar 0,75 persen dengan andil sebesar 0,14 persen.

Suhariyanto mengatakan inflasi di kelompok ini dipicu tarif angkutan udara dengan andil 0,10 persen. "Ini karena meningkatnya permintaan selama libur Natal dan Tahun Baru," ujarnya.

Sepanjang 2017, inflasi tertinggi terjadi di Januari dengan angka 0,97 persen dan Desember 0,71 persen. BPS mencatat terjadi dua kali deflasi yaitu pada Maret dan Agustus masing-masing sebesar -0,02 persen dan -0,07 persen.



Berita terkait

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

5 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

6 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

6 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya