Kaleidoskop 2017: Modal Cina Mengalir ke Startup dan e-Commerce

Reporter

Tempo.co

Editor

Martha Warta

Jumat, 29 Desember 2017 05:51 WIB

CEO Tokopedia William Tanuwijaya (Handy Dharmawan/TEMPO)

TEMPO.CO, Jakarta - Masuknya modal jumbo Cina ke sejumlah perusahaan rintisan digital atau startup dan e-commerce di Tanah Air menjadi topik dalam Kaleidoskop 2017 bidang bisnis ini.

Bertepatan pada hari Kemerdekaan RI, pada 17 Agustus 2017, Tokopedia resmi mengumumkan telah menerima suntikan modal dari e-commerce asal Cina, Alibaba, sebesar US$ 1,1 miliar atau Rp 14,7 triliun.

Baca juga: Startup Pilihan Tempo: Ruangguru, yang Dipuji Jokowi

Chief Executive Officer dan pendiri Tokopedia, William Tanuwijaya mengatakan suntikan modal itu tidak membuat saham Alibaba menjadi mayoritas. "Kami selalu menganggap Alibaba sebagai guru dan teladan kami," kata William.

Menurut William, Tokopedia yang berdiri sejak 2009 ini akan mempertahankan citra dirinya sebagai situs jual beli milik Indonesia. Dan kucuran dana tersebut dimanfaatkan oleh Tokopedia untuk mengembangkan 2 juta merchant baru di Indonesia dan menguatkan pusat riset e-commerce terbesar se-Asia Tenggara.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Tokopedia mengumpulkan US$ 100 juta dari SoftBank dan Sequoia pada 2014. Lalu juga ada East Ventures, CyberAgent dan Beenos Partners di antara pendukung awalnya. Rumor sempat menyebutkan, JD.com yang akan mengucurkan dana untuk Tokopedia sejak Mei 2017.

Hampir berbarengan dengan itu, JD.com-raksasa e-commerce asal Cina itu juga sempat dikabarkan memberikan suntikan dana segar ke perusahaan transportasi online, PT Go-Jek Indonesia, sebesar US$ 100 Juta atau senilai Rp 1,35 triliun.

Seperti dilansir Reuters, Go-Jek telah mengumpulkan dana hingga US$ 1 miliar dari investor lama dan baru dalam putaran pendanaan terbarunya dan memiliki pre-money valuation berkisar US$ 2,5 miliar. Sayangnya, baik Go-Jek maupun JD.com menolak berkomentar terkait dengan rencana pembiayaan tersebut.

Saat ini, Indonesia merupakan negara terbesar tempat JD.com berinvestasi di luar Cina, termasuk yang mencakup platform e-commerce dan startup perjalanan Traveloka.

Investasi JD.com di Go-Jek mengikuti perusahaan hiburan online Cina, Tencent Holdings Ltd, yang juga merupakan investor di JD.com. Setidaknya, hingga Juli 2017 lalu, Tescent telah berinvestasi sekitar US$100 juta - US$150 juta (Rp 1,97 Triliun) di Go-Jek.

Baca: Akuisisi Saham, Go-Jek Harus Minta Persetujuan BI

Pesaingnya, Alibaba Group Holding Ltd. menyatakan menginvestasikan USD 1 miliar tambahan atau Rp 13 triliun di pengecer online Asia Tenggara, Lazada Group. Investasi ini membuat kepemilikan Alibaba di Lazada hingga 83 persen.

Menyusul pada pertengahan November lalu, e-commerce Bukalapak mendeklarasikan diri sebagai unicorn baru di Indonesia. CEO Bukalapak Achmad Zaky menyampaikan perusahaan yang dipimpinnya itu memiliki valuasi lebih dari US$ 1 miliar atau sekitar Rp 13,5 triliun sehingga pantas masuk ke kelompok unicorn.

"Itu (dananya) dari investasi, tapi saya belum bisa share siapa (investornya). Pokoknya sudah one billion," ujarnya saat ditemui wartawan setelah menghadiri acara diskusi Digital Economic Briefing 2017, yang digelar Tempo Media Group di gedung Indosat Ooredoo Pusat, Jakarta Pusat, 16 November 2017.

Sama halnya dengan Tokopedia, Zaki menyatakan Bukalapak akan tetap mempertahankan kelokalan dalam bisnis yang sudah dirintisnya sejak 2010 itu. Secara struktural kepemilikan, ia menjamin Bukalapak tidak akan jatuh ke tangan asing. "Intinya, kita mau memanfaatkan, bukan dimanfaatkan," ucapnya.

Kemudian di pertengahan Desember 2017, Gojek mengakuisisi tiga startup financial technology (fintech) lokal, yaitu Kartuku, Midtrans, dan Mapan. Namun tidak disebutkan besaran dana yang dikucurkan Go-Jek untuk mengakuisisi ketiga startup itu. Blibli.com memperluas pasar dengan mengakuisisi tiket.com.

ANGELINA ANJAR | M JULNIS FIRMANSYAH | MAYA AYU | MARTHA WARTA SILABAN

Berita terkait

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

29 menit lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

1 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

16 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

20 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

21 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

22 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya