Pelanggan Listrik Industri di Jawa Barat Tumbuh 3,6 Persen
Reporter
Ahmad Fikri (Kontributor)
Editor
Martha Warta
Jumat, 22 Desember 2017 11:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Iwan Purwana mengatakan pelanggan listrik industri per November 2017 menembus 14.551 pelanggan. “Pelanggan industri tahun ini bertambah 522 pelanggan atau tumbuh 3,6 persen dibanding tahun lalu,” katanya di Bandung, Kamis, 21 Desember 2017.
Iwan menuturkan separuh penjualan listrik tahun ini dikumpulkan dari pelanggan industri. PLN mencatat penjualan listrik hingga November 2017 menembus 43 Terawatt (TW). Dari jumlah itu, separuhnya, 21 TW, merupakan pelanggan industri. “Jadi industri itu pelanggannya 14.551 pelanggan, tapi menyumbang 50 persen kontribusi pendapatan,” ujarnya.
Baca: Jokowi: Tahun Depan Tanah Papua Harus Terang Benderang
Penjualan listrik PLN Jawa Barat per November menembus Rp 47 triliun dari total 13,15 juta pelanggan dari berbagai kategori. Dari jumlah itu, penjualan listrik yang diperoleh dari pelanggan industri menembus Rp 23 triliun. Di posisi kedua, perolehan penjualan listrik berasal dari pelanggan rumah tangga Rp 16 triliun dengan jumlah pelanggan per November 2017 menembus 12,3 juta pelanggan.
Iwan berujar PLN masih terus menggenjot penambahan pelanggan industri. Dia beralasan kapasitas daya pasok listrik pembangkit masih mencukupi. Dari 11 ribu MW, untuk pasokan listrik Jawa Barat, beban puncak paling tinggi pada tahun ini tercatat menembus 7.200 MW. “Cadangan daya yang ada cukup banyak, ada 30 persen,” ucapnya.
Iwan mengklaim berapa pun permintaan listrik untuk industri bakal dipenuhi. “Sebaiknya, industri tidak perlu membangun pembangkit sendiri. Kalau punya kelebihan dana, sebaiknya beli mesin produksi atau untuk perluasan pabrik. Biarlah listrik itu PLN yang berpikir,” tuturnya.
Dia menjamin keandalan listrik PLN untuk industri. “Urusan keandalan, bisa didesain sedemikian rupa sehingga betul-betul andal. Tarifnya juga lebih menguntungkan. Bisa hitung-hitungan. Kalau tarif industri itu sekitar Rp 990 per kWh. Kita boleh hitung-hitungan, tanya yang punya pembangkit,” katanya.
Iwan mengatakan, tahun depan, PLN sudah menyiapkan rencana penambahan pasokan untuk sejumlah kawasan industri. “Tahun depan, seperti di Bekasi, kami membangun di Delta Mas. Kemarin kami menambah daya pasok di Tambun dan Cibinong. Itu semua untuk suport kawasan industri,” ujarnya.
PLN Jawa Barat mencatat pendapatan penjualan listrik per November 2017 menembus Rp 47 triliun, tumbuh 14,38 persen dibanding pendapatan pada periode yang sama tahun lalu Rp 41,1 triliun. Iwan mengklaim penambahan itu bukan berasal dari pengurangan subsidi pelanggan, tapi penambahan pelanggan.
Dia beralasan proporsi pelanggan yang mendapat subsidi pemerintah masih 50 persen. “Pelanggan yang mendapat subsidi itu sekitar 6,5 juta pelanggan. Karena yang disubsidi itu bukan hanya pelanggan listrik rumah tangga dengan daya 450 watt, tapi juga pelanggan industri. Fasilitas sosial juga mendapat subsidi. Di kita ini 50 persen mendapat subsidi, 50 persen tidak,” ucapnya.