TEMPO Interaktif, Surabaya:PT Bisi International Tbk. mengeluarkan dua varietas baru jagung hibrida, yakni Bisi-12 dan Bisi-16. Bisi merencanakan untuk memproduksi dan memasarkan varietas baru ini sebesar seribu ton tahun ini.Dua varietas baru itu, menurut Wakil Direktur Utama Jemmy Eka Putra, diharapkan mampu memperbaiki produktifitas sehingga produksi jagung nasional meningkat. Potensi hasil varites ini adalah 12 hingga 14 ton per hektare dan asumsi rata-rata produksi 8 ton per hektare pipil kering. Dengan luas lahan panen secara nasional 5,5 juta hektare, Indonesia diprediksi akan mampu memproduksi jagung 28 juta ton. Kelebihan produksinya sebanyak 14,5 juta ton. "Surplus ini dapat digunakan untuk ekspor ke negara-negara yang membutuhkan jagung," katanya di Surabaya, Kamis (27/7). Untuk tahun depan, kata Jemmy, produksi dan pemasaran diproyeksikan hingga 8 ribu ton. Jumlah ini, menurut dia, setara dengan 30 persen dari total produksi benih jagung hibrida Bisi. "Kami juga ingin meningkatkan pasar menjadi 65 persen dari 60 persen tahun ini," ujarnya. Dia menuturkan, produktivitas jagung Indonesia sejak 2002 hingga 2006 berkisar 3.087 hingga 3.470 ton per hektare pipil kering. Sementara, luas lahan panen tidak meningkat. Karena itu, untuk menaikkan produksi nasional mutlak diperlukan benih jagung hibrida berproduksi tinggi. Sunudyantoro