BPK: Target Energi Baru Terbarukan 2025 Diperkirakan Tak Tercapai

Reporter

Syafiul Hadi

Editor

Martha Warta

Rabu, 20 Desember 2017 16:25 WIB

Presiden Jokowi saat menerima Pimpinan dan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI di Istana Merdeka, Jakarta, 10 Oktober 2017. Pertemuan ini untuk menyampaikan Laporan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I Tahun 2017. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memperkirakan target realisasi bauran energi nasional 2025 tidak akan tercapai. Hal itu ditunjukkan dengan pencapaian bauran energi baru terbarukan (EBT), yang hanya meningkat rata-rata 0,54 persen setiap tahun.

"Target pencapaian tiap tahun 0,9 persen, tapi kenyataannya hanya tercapai 0,54 persen per tahun," demikian seperti dikutip dari data BPK, yang dipaparkan dalam Seminar Nasional Energi Baru Terbarukan di Jakarta, 12 Desember 2017.

Baca: BPK: Tarif Tol Naik, Layanan Masih di Bawah Standar

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional, pemerintah menargetkan kondisi EBT pada 2017 mencapai 10,90 persen. Adapun pada 2025, EBT diharapkan akan meningkat menjadi 23 persen dari bauran energi primer di Indonesia.

Dari data bauran energi primer 2016, EBT menempati porsi 7,7 persen untuk energi primer, di bawah yang ditargetkan 10,4 persen. Sedangkan untuk tahun ini, pemerintah memiliki target 10,9 persen. BPK memaparkan, "Semester I tahun 2017 baru tercapai 7,7 persen sehingga kemungkinan besar target untuk tahun 2025 tidak akan tercapai."

Dalam hasil paparan disebutkan bahwa penetapan target kontribusi EBT 23 persen untuk 2025 dalam bauran energi nasional terlalu tinggi. Untuk hal tersebut, pemerintah juga tidak melakukan penyesuaian setiap tahun.

Selain itu, BPK menyampaikan pemerintah tidak melakukan revisi penetapan target EBT ini. Sebab, kondisi perekonomian dan sosial saat ini tidak lagi sesuai. "Misalnya, asumsi pertumbuhan ekonomi yang digunakan saat itu 7,1 persen, sedangkan pertumbuhan ekonomi real hanya 5 persen," demikian paparan BPK.

BPK juga menyampaikan, dalam data Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, muncul gap antara target dan realisasi bauran energi nasional tahun 2015 dan 2016 walaupun terlihat terjadi penurunan gap dari 2015 ke 2016. "Tahun 2015 gapnya -3,12 persen, sedangkan tahun 2016 sebesar -2,72 persen."

Data potensi EBT di Indonesia dari BPK menyebutkan, dari 443.207,80 megawatt, pemanfaatannya hingga saat ini hanya 8.804,48 megawatt atau hanya 1,99 persen dari potensi EBT. Seperti potensi energi angin, dari potensi 60,6 gigawatt hanya bisa direalisasi pembangkit listrik tenaga bayu 1,1 megawatt.

Berita terkait

Energi Terbarukan dari PLTS Bikin Terminal Jatijajar Depok Hemat Listrik PLN 40 Persen

31 hari lalu

Energi Terbarukan dari PLTS Bikin Terminal Jatijajar Depok Hemat Listrik PLN 40 Persen

Terminal Bus Jatijajar Kota Depok menyatakan telah sejak Januari lalu memanfaatkan teknologi pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS.

Baca Selengkapnya

PLN Diapresiasi Berhasil Bangun HRS Pertama di Indonesia

39 hari lalu

PLN Diapresiasi Berhasil Bangun HRS Pertama di Indonesia

PLN menunjukkan karya nyata dan bukti konkrit energi hidrogen merupakan satu keniscayaan bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin RI Bisa Swasembada Energi Bensin Bersumber Etanol: Dari Tebu dan Singkong..

56 hari lalu

Prabowo Yakin RI Bisa Swasembada Energi Bensin Bersumber Etanol: Dari Tebu dan Singkong..

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkomitmen membawa Indonesia menuju swasembada energi terbarukan yang bersumber dari tanaman.

Baca Selengkapnya

Penghapusan Net Metering PLTS Atap Bisa Persulit Target Bauran Energi Terbarukan

23 Februari 2024

Penghapusan Net Metering PLTS Atap Bisa Persulit Target Bauran Energi Terbarukan

IESR menilai Permen ESDM Nomor 2 Tahun 2024 tentang PLTS atap yang masuk jaringan terlalu berpihak pada kepentingan PT PLN (Persero).

Baca Selengkapnya

PLN Dapat Dana Hibah US$ 1 Juta untuk Pengembangan Energi Baru Terbarukan

14 Februari 2024

PLN Dapat Dana Hibah US$ 1 Juta untuk Pengembangan Energi Baru Terbarukan

PT PLN (Persero) mendapat dana hibah senilai USD 1 juta dari Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat atau The United States Trade and Development Agency (USTDA).

Baca Selengkapnya

Masyarakat Adat Terancam Kebijakan Mitigasi Krisis Iklim Pemerintah

4 Februari 2024

Masyarakat Adat Terancam Kebijakan Mitigasi Krisis Iklim Pemerintah

Kebijakan mitigasi krisis iklim pemerintah dianggap mengabaikan hak masyarakat adat. Bisnis perdagangan karbon dan transisi energi jadi ancaman baru.

Baca Selengkapnya

Indonesia Komitmen untuk Energy Compact yang dipimpin PBB dan Nol Emisi Karbon

3 Februari 2024

Indonesia Komitmen untuk Energy Compact yang dipimpin PBB dan Nol Emisi Karbon

Indonesia berkomitmen sebesar US$122 miliar untuk SDG7 dan nol emisi karbon. Bergabung energy compact yang dipimpin PBB.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Menentang Rencana Pemerintah Turunkan Target Energi Terbarukan

30 Januari 2024

Koalisi Masyarakat Menentang Rencana Pemerintah Turunkan Target Energi Terbarukan

Alih-alih menurunkan target energi terbarukan, pemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target selama ini.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Hijau di Eropa, Norwegia Teratas

25 Januari 2024

10 Negara Paling Hijau di Eropa, Norwegia Teratas

Peringkat teratas Norwegia sebagai negara paling hijau di Eropa disebabkan oleh pangsa energi terbarukannya.

Baca Selengkapnya

IESR: Sektor Energi Terbarukan Bisa Ciptakan 3,2 Juta Lapangan Kerja

24 Januari 2024

IESR: Sektor Energi Terbarukan Bisa Ciptakan 3,2 Juta Lapangan Kerja

Energi terbarukan diprediksi bisa menciptakan 3,2 juta lapangan kerja. Namun 1,3 juta lapangan kerja di energi fosil juga akan terdisrupsi.

Baca Selengkapnya