Ini Pesan Susi Pudjiastuti Saat Sebar No HP ke Nelayan di Sumut

Kamis, 14 Desember 2017 17:08 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti (kedua kanan) mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 5 April 2017. Rapat ini juga membahas penindakan pelanggaran penyelundupan benih Lobster. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Medan - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta nelayan melaporkan langsung kepada dia jika ada aparat pemerintah pembeking alat tangkap tak ramah lingkungan seperti cantrang dan pukat jaring atau trawl. Ia mengatakan hal tersebut di hadapan ribuan nelayan saat acara rembug nelayan Sumatera Utara (Sumut) di Teluk Mengkudu, Serdang Bedagai.

Dalam pidatonya, Susi Pudjiastuti meminta nelayan tak takut jika ada aparat pemerintah yang membekingi kapal pencuri ikan termasuk pukat trawl yang merusak laut. "Laut tidak boleh dikapling untuk kepentingan pribadi," katanya, Kamis, 14 Desember 2017.

Baca: Larang Cantrang, Susi Pudjiastuti Ingin Nelayan Sejahtera

Susi Pudjiastuti menegaskan bahwa penegak hukum harus dapat melakukan pengawasan. "Jika ada aparat yang membekingi pukat trawl, laporkan. Saya akan meneruskan laporannya ke Dantamal dan Kapolda," katanya sambil membagikan nomor telepon selulernya pada nelayan.

Tak ragu-ragu, Susi Pudjiastuti menyebutkan nomor ponselnya di hadapan para nelayan. "Jika ada aparat yang jadi beking pukat trawl, laporkan sama saya. Nomor handpone saya 0811211365,” ucapnya.

Advertising
Advertising

Lebih jauh Susi Pudjiastuti juga berkomitmen untuk tetap tegas mengawal potensi laut dan ikan. "Saya akan terus tenggelamkan kapal pencuri ikan," katanya sambil meminta persetujuan Ketua Komisi IV DPR Edhy Prabowo yang hadir di acara itu.

Kepala Biro Kerjasama dan Humas Kementerian Kelautan dan Perikanan, Lily Aprilya Pregiawat mengatakan, keberadaan Susi Pudjiastuti di Sumatear Utara untuk menghadiri acara rembug nelayan. "Hanya satu acara saja," ucapnya. "Tetapi poin penting dalam acara ini adalah komitmen Komandan Lantamal I Belawan dan para bupati di Sumut mendukung pengamanan kekayaan laut Sumut," kata Lily.

Susi Pudjiastuti sebelumnya pernah mengungkapkan alasannya melarang nelayan memakai alat tangkap cantrang. Selain karena merusak lingkungan, cantrang juga tidak sepenuhnya membuat nelayan sejahtera. "Kami ingin nelayan itu taraf hidupnya meningkat. Kalau masih pakai alat tangkap seperti yang sekarang ini, paling-paling dapatnya mata goyang, kuniran, yang kecil-kecil itu," kata Susi Pudjiastuti, pertengahan bulan lalu di Tegal.

Para nelayan di wilayah Pantura Jawa Tengah juga diminta Susi Pudjiastuti untuk belajar kepada nelayan yang ada di luar jawa seperti di Sumatera dan Sulawesi. Di sana, para nelayannya sudah sejahtera karena sekali melaut dapat ikan yang besar dan mahal. "Sekali tarik bisa 30 ton, dijual bisa dapat berapa juta itu. Bahkan saya dengar di Sumatera sekali tarik bisa 100 ton," ujarnya.

Catatan: Berita ini mengalami perubahan judul pada pukul 18.52, Kamis, 14 Desember 2017. Semula ditulis pertemuan di Medan, seharusnya di Serdang Bedagai, Sumut.

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

3 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

6 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

7 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

10 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

11 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

17 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

21 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

29 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

34 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

34 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya