Tolak Taksi Online, Ratusan Pengemudi Angkot di Padang Berdemo

Senin, 11 Desember 2017 13:31 WIB

Aturan Baru Taksi Online Disiapkan

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan pengusaha dan pengemudi angkutan kota Padang berunjuk rasa di halaman kantor Gubernur Sumatera Barat, Kota Padang, hari ini. Mereka yang tergabung dalam Aliansi Pengusaha Angkutan Kota (Apak) Padang menuntut taksi online mematuhi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 108 Tahun 2017.

"Kami minta keadilan. Jangan ada jurang pemisah antara angkutan online dan kami yang konvensional," ujar koordinator Apak Padang, Fauzen, Senin, 11 Desember 2017.

Baca: Ini Sembilan Poin Rumusan Revisi Aturan Taksi Online

Peserta melakukan aksi mogok dengan menggandakan armadanya. Mereka memarkir ratusan angkutannya di halaman kantor Gubernur Sumatera Barat.

Dari pantauan Tempo di kawasan Pasar Alai Padang, beberapa sopir melakukan sweeping terhadap angkot yang masih bekerja. Mereka terpaksa menurunkan penumpang di jalan.

Fauzen mengatakan pemerintah harus tegas menegakkan aturan yang telah ditetapkan. Ada sembilan aturan dalam Permenhub Nomor 108 Tahun 2017 yang harus diikuti taksi online. "Kami diikat aturan, sedangkan mereka bebas, tak ada izin usaha, KIR, dan izin trayek," ucapnya.

Pengunjuk rasa juga memajang sejumlah poster penolakan taksi online. Di antaranya berbunyi "Pak Gubernur, kami aksi damai, tolong tegakkan aturan sesegera mungkin, kalau tidak, doa kaki yang menghancurkan gubernur". Juga ada poster "Tegakkan aturan sesuai dengan Permenhub 108 Tahun 2017. Kalau tidak, berarti membunuh kami secara darah dingin".

Peserta aksi mengancam tidak akan mengurus izin trayek dan KIR armada jika tidak ada tindakan dari pemerintah. Mereka ingin memiliki kewajiban dan hak yang sama dengan taksi online. "Atau kami sama-sama tidak mengurus izin angkot ini," tutur Fauzen.

Apak Padang merupakan gabungan dari 47 koperasi dan PT, terdiri atas 2.226 unit angkutan kota dengan 27 trayek. Menurut Fauzen, sejak adanya taksi online, terjadi penurunan pendapatan bagi sopir dan pengusaha, yang mencapai 50 persen. "Biasanya setoran sopir Rp 120 ribu sehari, kini sekitar Rp 70 ribu," katanya.

Selain itu, Fauzen menyebut pengusaha angkot siap bersaing dengan taksi online. Syaratnya, semuanya harus mengakui peraturan.

Adapun Ishaq, pemilik Koperasi Angkutan Bersama Lubuk Buaya, mengatakan terjadi penurunan pendapatan sejak beroperasinya taksi online. Pemilik 22 unit angkot itu menyebut setoran sopirnya turun dari Rp 180 ribu menjadi Rp 100 ribu. "Dampaknya besar sekali."

Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

3 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

3 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

4 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

8 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

10 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

10 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

10 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

10 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

10 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

12 hari lalu

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.

Baca Selengkapnya