Anggaran LRT Jabodebek Disepakati Rp 29,9 T, Begini Rinciannya

Sabtu, 9 Desember 2017 11:52 WIB

Suasana pembangunan proyek LRT, di koridor 1 Kelapa Gading, Jakarta Utara, 28 Agustus 2017. LRT Jakarta fase pertama koridor 1 Kelapa Gading-Velodrome Rawamangun ditargetkan siap beroperasi pada Agustus 2018 mendatang. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyepakati anggaran proyek kereta ringan (light rail transit-LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) sebesar Rp 29,9 triliun. Angka ini dikoreksi dari rencana sebelumnya yang menyebutkan besaran anggaran Rp 31 triliun.

“Kami sampaikan bahwa pembiayaan proyek LRT ini menelan biaya sebesar Rp 29,9 triliun,” kata Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan setelah memimpin rapat koordinasi dengan Menteri Keuangan, Menteri Perhubungan, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara di kantornya, Jakarta, pada Jumat, 8 Desember 2017.

Baca: Sekretaris BUMN: LRT dan Kereta Cepat Tak Lewati Meikarta

Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan proyek itu akan dikerjakan oleh PT Kereta Api Indonesia dan PT Adhi Karya Tbk. KAI dan Adhi Karya bakal menanggung pembiayaan, masing-masing Rp 25,7 triliun dan Rp 4,2 triliun.

Sri Mulyani menjelaskan, sebagian biaya itu digelontorkan pemerintah melalui penyertaan modal negara (PMN). Dia mengatakan Adhi Karya telah menerima PMN sebesar Rp 1,4 triliun pada 2015, sedangkan KAI akan menerima dana itu setelah financial closing yang ditargetkan selesai akhir tahun ini.

Advertising
Advertising

Skema yang ada, kata Sri Mulyani, PT Adhi Karya telah mendapatkan PMN di tahun 2015 sebesar Rp 1,4 triliun. "Kemudian right issue plus harus investasi di dalam pembangunan dengan balanced sheet mencapai Rp 4,2 triliun. KAI dapat PMN Rp 7,6 triliun dan akan meminjam Rp 18,1 triliun,” ucapnya.

Sri Mulyani mengatakan skema ini mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2017. KAI sebagai penyelenggara sarana dan prasarana serta pemegang konsesi operasional LRT Jabodebek, sedangkan Adhi Karya sebagai penyedia prasarana dan depo.

Adhi Karya, kata Sri Mulyani, akan melakukan pembangunan prasarana dan investasi depo. "KAI sebagai pemegang konsesi untuk menjalankan operasi dan kontraktor sarana. Itu porsinya,” ujar Sri Mulyani.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kementeriannya akan menyiapkan peraturan terkait yang diperlukan untuk pengelolaan moda transportasi massa ini nantinya. Budi mengatakan skema semacam ini akan digunakan di sejumlah tempat, di antaranya Surabaya, Sulawesi Selatan, dan Bandung.

Kemenhub, menurut Budi Karya, akan mempersiapkan peraturan-peraturan yang berkenaan dengan dilakukannya operasi atau pengelolaan. "Sekarang memang BUMN tapi bukan tidak mungkin nanti ada kolaborasi dengan BUMD atau swasta,” ujarnya.

Sedangkan Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan skema pembiayaan tersebut sangat baik. Rini sebelumnya mengusulkan dibentuknya usaha patungan (joint venture) untuk pembiayaan proyek sebab khawatir ihwal anggaran yang membengkak.

Biasanya, kata Rini, untuk membiayai proyek besar seperti LRT ini menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). "Dengan struktur yang sekarang kombinasi antara APBN, PMN, pembiayaan komersial, dan mendapatkan dukungan dari Kemenkeu sehubungan dengan penjaminan. Ini menurut saya sangat baik,” ujar Rini.

Baik Luhut dan Sri Mulyani sama-sama menegaskan bahwa joint venture itu tidak akan dibentuk. “Tidak ada JV. Sudah jelas strukturnya yang di-guarantee itu KAI. Tidak bisa pemerintah meng-guarantee nonpemerintah,” kata Luhut.

Berita terkait

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

46 menit lalu

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

Proyek peningkatan dan pengembangan Stasiun Tanah Abang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

13 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

3 hari lalu

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

PT KAI Daop 2 Bandung mengoperasikan KA Lodaya relasi Bandung-Solo Balapan dengan Kereta Eksekutif dan Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

4 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya