Bank Indonesia Ungkap 4 Tantangan Anak Muda Zaman Now

Reporter

Bisnis.com

Editor

Anisa Luciana

Jumat, 8 Desember 2017 16:21 WIB

Jajaran Dewan Gubernur Bank Indonesia saat jumpa wartawan terkait hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia 2017, di Gedung Bank Indonesia, Jakarta Pusat, 16 November 2017. Tempo/M JULNIS FIRMANSYAH

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat ada empat tantangan utama yang harus disikapi oleh generasi muda Indonesia guna menghadapi perubahan zaman yang begitu cepat.

Kepala Departemen Komunikasi BI, Agusman, menyampaikan tantangan pertama adalah menguatnya peran emerging market, termasuk Indonesia sebagai episentrum dari aktivitas dan dinamika dunia. Hal ini sejalan masih tingginya laju pertumbuhan ekonomi negara berkembang.

Dengan laju pertumbuhan ekonomi yang terjaga, lanjutnya, kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) negara berkembang seperti Indonesia diproyeksikan akan mencapai 50 persen dari porsi PDB dunia pada 2050.

“Dampaknya, pelaku usaha dunia akan memfokuskan bisnisnya kepada negara-negara yang tergolong emerging markets. Dengan kondisi tersebut, apakah Indonesia akan menjadi pemain utama atau hanya sekedar penonton,” ujar Agusman ketika membawakan Kata Sambutan Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo dalam Pembukaan Leadership Camp Generasi Baru Indonesia (GenBI) 2017, di Bogor, Jumat, 6 Desember 2017.

Baca: BI: Ekonomi Kreatif-Pariwisata Bakal Menopang Pertumbuhan Jakarta

Advertising
Advertising

Agusman menambahkan, tantangan kedua adalah kehadiran teknologi yang semakin mendominasi kehidupan masyarakat, baik dari sisi skala, cakupan, serta dampak yang ditimbulkan.

Dengan bantuan sistem otomasi, kecerdasan buatan, maupun konsep internet of things dalam dua tahun ke depan, diperkirakan akan ada 5 juta pekerjaan yang hilang akibat munculnya inovasi di bidang teknologi.

“Oleh karena itu, jangan heran jika dalam waktu dekat, saingan terdekat kita bukan lagi tenaga kerja lulusan universitas ternama, melainkan keberadaan teknologi terapan termutakhir,” ujarnya.

Selanjutnya, Agusman mengungkapkan tantangan ketiga yang juga harus menjadi perhatian, yaitu perubahan komposisi demografi penduduk dunia. Perubahan ini akan berimbas pada produktivitas maupun dinamika dunia.

Baca: BI: Biaya Transaksi Antar Bank Bakal Turun

Contoh ekstrim, komisi PBB untuk Statistik Ekonomi Eropa mengungkap pada 2050 jumlah penduduk di negara Austria hanya sebanyak delapan juta jiwa.

Hal itu tidak jauh berbeda dengan jumlah penduduk di Provinsi Sumatera Selatan saat ini. “Fenomena ini yang selanjutnya memperkecil ketersediaan tenaga kerja sehingga mendorong pelemahan produktivitas sekaligus perilaku konsumsi negara Eropa," ujarnya.

Tantangan terakhir, ungkap Agusman, adalah fenomena kehadiran generasi milenial, generasi muda yang senantiasa penuh dengan ide-ide segar, tetapi pada saat yang sama juga haus akan pengakuan.

“Generasi milenial memiliki selera, nilai-nilai, serta gelora yang berbeda dari generasi sebelumnya. Oleh karena itu dibutuhkan pendekatan yang berbeda dalam penanganannya,” katanya.

Leadership Camp merupakan program tahunan BI dalam pengembangan wawasan, pengalaman, dan motivasi kepemimpinan bagi GenBI, komunitas mahasiswa penerima beasiswa dari BI. Program ini telah tiga kali diadakan oleh Bank Indonesia sejak 2015.

BISNIS

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

7 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

7 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya