Susi Pudjiastuti Ungkap ABK RI yang Diduga Jadi Budak Kapal Asing

Reporter

Tempo.co

Selasa, 5 Desember 2017 07:44 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kiri) bersama Duta Besar Amerika Serikat Joseph R Donovan Jr (kanan), melambaikan tangan saat acara Tutup Sasi Komoditas Lobster, di laut Desa Lonthoir, Pulau Banda Besar, Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Minggu (22/10). Sasi adalah kearifan lokal di Kepulauan Maluku, yaitu berupa larangan untuk mengambil hasil sumber daya alam tertentu sebagai upaya menjaga mutu dan populasi sumber daya hayati, baik hewani maupun nabati. ANTARA FOTO/Embong Salampessy

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan kementerian yang dipimpinnya telah menangkap kapal ikan asing (KIA) dengan nama lambung Fu Yuan Yu 831 di kawasan perairan Nusa Tenggara Timur pada Rabu pekan lalu. Kapal yang dinahkodai oleh seorang bernama Wong Zhi Yi tersebut memuat 21 anak buah kapal (ABK) dari berbagai negara. Enam di antaranya adalah ABK asal Indonesia.

Menurut Susi Pudjiastuti ada dugaan atas kejahatan kemanusiaan terhadap ke enam ABK asal Indonesia tersebut. "Ada dugaan ke arah sana (kejahatan kemanusiaan), tapi masih kami selidiki," ujar Susi Pudjiastuti di kediamannya di Jakarta, Senin, 4 November 2017.

Adapun berdasarkan siaran tertulis yang didapat oleh Tempo, keenam ABK asal Indonesia tersebut diberangkatkan oleh PT Astrindo Artha Samudera yang berdomisili di Pekalongan, Jawa Tengah. Ke enam awak tersebut mengaku gaji mereka belum dibayar selama 8 bulan oleh pihak perusahaan dengan berbagai alasan. Mulai dari potongan uang pengurusan keberangkatan sebesar kurang lebih US$ 1400, tagihan uang jaminan, tagihan uang pinjaman, dan lain-lain.

Untuk menyambung hidup, ke enam ABK tersebut mengaku hanya dibayar rata-rata Rp 350.000 per bulan. Ditambah dengan bonus dari nahkoda yang jumlahnya variatif, sekitar Rp 300.000 - Rp 500.000 per bulan.

Di sisi lain, berdasarkan keterangan tertulis, ABK asing yang berada di Kapal Fu Yuan Yu 831 dibayar tiga kali lipat dari gaji ABK asal Indonesia. "ABK asing juga memperoleh fasilitas yang lebih baik berupa kamar yang dilengkapi kipas angin atau AC, sedangkan ABK Indonesia tidak," ujar keterangan tertulis tersebut.

Advertising
Advertising

Kini kapal Fu Yuan Yu 831 bersama para awaknya tengah menjalani proses penyelidikan di Pangkalan Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) di Pelabuhan Kupang, NTT. Menurut Susi Pudjiastuti, apabila terbukti melakukan penangkapan ikan ilegal, kapal tersebut diancam oleh UU Perikanan Pasal 92 dan Pasal 93 ayat (2).

ERLANGGA DEWANTO | DEWI RINA

Berita terkait

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

6 jam lalu

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

Kapal asing Vietnam ditangkap di Laut Natuna. Mengeruk ikan-ikan kecil untuk produksi saus kecap ikan.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

15 jam lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

2 hari lalu

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memperkuat jejaring pengelolaan kawasan konservasi di NTT.

Baca Selengkapnya

KKP Tetapkan 5,5 Juta Hektar Habitat Penyu Sebagai Kawasan Konservasi

2 hari lalu

KKP Tetapkan 5,5 Juta Hektar Habitat Penyu Sebagai Kawasan Konservasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (Ditjen PKRL) telah menetapkan 5,5 juta hektar habitat penyu sebagai kawasan konservasi.

Baca Selengkapnya

KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

2 hari lalu

KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP berkomitmen meningkatkan jangkauan pasar tuna Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

3 hari lalu

KKP Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan peringatan Hari Tuna Sedunia sebagai momentum meningkatkan kualitas dan jangkauan pasar komoditas perikanan tersebut

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

6 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

9 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

9 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

9 hari lalu

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa pilot project inovasi pengembangan kawasan berbasis pemanfaatan sedimen memiliki dampak signifikan untuk kemakmuran/kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya