TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah mengancam tidak membagikan bonus (tantiem) kepada manajemen PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN).Deputi Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Bidang Energi Roes Aryawijaya mengatakan, peluang pembagian tantiem untuk tahun buku 2006 semakin menyusut. Ini lantaran molornya penyelesaian proyek pipanisasi gas dari Sumatera Selatan ke Jawa Barat. "Kalau kondisinya seperti ini, peluangnya semakin kecil," kata Roes kepada Tempo di kementerian BUMN. Manajemen telah berjanji akan menyelesaikan proyek tersebut bulan ini. Seharusnya proyek pipanisasi itu selesai pada Maret lalu. Namun manajemen kembali mengumumkan penundaan pengerjaan proyek tersebut. Sumber Tempo di Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara mengatakan, jumlah tantiem yang akan dibagikan kepada direktur utama kabarnya sekitar Rp 2,4 miliar. Namun berdasarkan perhitungan di Kementerian BUMN, jumlahnya bisa mencapai Rp 3,4 miliar. Sedangkan untuk direksi dan komisaris, jumlah bonus yang akan dibagikan nilainya lebih kecil dibandingkan yang didapat oleh direktur utama. Pengamat pasar modal, Yanuar Rizky mengatakan, pemeritah sebaiknya menahan bonus yang akan dibagikan kepada manajemen perusahaan gas negara itu. "Jangan dibagikan. Ini sebagai hukuman atas kinerja buruk manajemen," kata dia. Membaiknya kinerja perusahaan tahun lalu, disebabkan kenaikan harga gas di pasar internasional. "Jadi itu bukan karena kinerja direksi," kata Yanuar. Tahun lalu, PGN membukukan laba sekitar 1,8 triliun. Dia juga mempermasalahkan suplai gas dari PGN ke Pertamina dan PLN yang kerap terlambat. "Sehingga terjadi pemadaman listrik," kata Yanuar. Sebelumnya Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan mengenakan denda kepada manajemen PGN. Denda sebesar Rp 5 miliar itu dibebankan kepada lima direksi PGN. Sanksi dijatuhkan lantaran manajemen PGN dinilai lalai menyampaikan keterbukaan informasi tentang keterlambatan pembangunan proyek pipanisasi Sumatera Selatan-Jawa Barat. Akibatnya harga saham PGN terpuruk pada awal tahun ini. Sumber Tempo mengatakan, tantiem itu sangat berharga bagi direksi PGN untuk menutup kerugian akibat denda yang dibebankan oleh Bapepam-LK. BUDIRIZA