TEMPO.CO, Jakarta - Pemegang saham PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) menyepakati pembagian dividen tunai sebesar Rp 3.084.361.418.113 atau Rp 3,08 triliun. Angka ini berasal dari 50 persen laba bersih tahun buku 2023 yang tercatat sebesar Rp 6.168.722.836.227 atau jika dibulatkan Rp 6,16 triliun.
Keputusan ini merupakan hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada Rabu, 3 April 2024. Dividen tunai akan dibayarkan paling lama 30 hari kalender setelah keputusan RUPS Tahunan berlaku. Sementara sisa laba bersih 2023 setelah dikurangi dividen tunai, dibukukan sebagai laba ditahan untuk membiayai kegiatan usaha perseroan.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan berterima kasih atas kepercayaan serta dukungan dari nasabah, stakeholders, dan shareholders selama ini. Dengan hal tersebut, CIMB Niaga pada 2023 meraih laba tertinggi hingga saat ini yang diikuti dengan penguatan harga saham BNGA.
Dia menyebut, kinerja ini mencerminkan konsistensi perseroan dalam menjaga ketahanan, agility dan pendekatan yang berorientasi pada nasabah. CIMB Niaga bertekad untuk terus menciptakan nilai tambah yang maksimal bagi pemegang saham. Caranya adalah dengan fokus strategi pada pertumbuhan bisnis yang profitable dan berkelanjutan.
"Ke depan, kami akan tetap menyediakan solusi keuangan terbaik yang relevan guna menjawab kebutuhan nasabah yang beragam dan terus berkembang,” kata Lani dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis, 4 April 2024.
Pada kesempatan yang sama, RUPS Tahunan juga mengangkat kembali tiga anggota direksi, dua anggota dewan komisaris serta satu komisaris independen baru.
Selanjutnya: Dari sisi susunan pengurus, RUPS Tahunan menyetujui....