Kerugian Akibat Investasi Bodong Capai Rp 105,81 Triliun

Kamis, 30 November 2017 19:07 WIB

(Kiri) Ketua Satgas Waspada Investasi OJK Tongang Tobing dan (tengah) Ketua Galang Kemajuan Center Kelik Wirawan WW di Hotel Ciputra sesaat sebelum seminar bertema kiat menghindari investasi bodong, 7 Oktober 2017. Tempo/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi menyatakan investasi bodong masih marak. Kerugian akibat kegiatan tersebut terhitung cukup besar.

Ketua Satgas Waspada Investasi, Tongam L. Tobing, mengatakan kerugian akibat investasi bodong mencapai Rp 105,81 triliun selama periode 2007-2017. "Data itu berasal dari kepolisian," kata dia di kantornya, Jakarta, Kamis, 30 November 2017.

Simak: Tawaran Investasi Bodong Masih Marak, Ini Sebabnya

Beberapa kasus besar berkontribusi dalam total kerugian tersebut. Kasus Pandawa Group yang memakan korban 549 ribu itu menyebabkan kerugian Rp 3,8 triliun. Pandawa saat itu menawarkan bunga 10 persen.

Ada pula kasus First Travel yang menimbulkan kerugian Rp 800 miliar dari korban sebanyak 58,6 ribu. First Travel menawarkan umrah seharga Rp 8,8 juta untuk paket milad dan Rp 14,4 juta untuk paket promo.

Advertising
Advertising

Investasi bodong lain yang menimbulkan kerugian besar dilakukan PT Cakrabuana Sukses Indonesia. Perusahaan yang menawarkan investasi konsorsium mendulang emas dengan investasi sebesar 5 persen itu menimbulkan kerugian Rp 1,6 triliun.

Tongam mengatakan maraknya investasi bodong disebabkan rendahnya literasi keuangan masyarakat. Hingga saat ini, baru 29,66 persen masyarakat yang sudah memahami. Literasi yang rendah tidak berhubungan dengan tingkat pendidikan masyarakat. "Ada juga yang pintar tapi masih juga terlibat investasi ilegal," katanya.

Penyebab lainnya adalah sikap masyarakat yang cenderung mudah tergiur keuntungan besar. Para pelaku investasi bodong biasanya akan menawarkan keuntungan besar yang tidak wajar dalam waktu cepat. Sejumlah pelaku bahkan mencatut nama tokoh agama atau tokoh masyarakat. "Masyarakat kan biasanya lebih percaya kalau ada tokoh seperti itu," ujar Tongam.

Tongam mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap investasi bodong. Mereka diminta mencurigai penawaran keuntungan yang terlalu tinggi dalam waktu singkat. Masyarakat juga diminta selalu mengecek legalitas lembaga tempat berinvestasi.

Berita terkait

6 Rekomendasi Tips Membantu Negara Menguatkan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar

15 jam lalu

6 Rekomendasi Tips Membantu Negara Menguatkan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar

Nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah. Ada sejumlah cara untukmembantu negara menguatkan rupiah

Baca Selengkapnya

Kritisi Rencana Pemerintah Bentuk Family Office, Pengamat: Ada Kebutuhan Rakyat yang Lebih Mendesak

1 hari lalu

Kritisi Rencana Pemerintah Bentuk Family Office, Pengamat: Ada Kebutuhan Rakyat yang Lebih Mendesak

Pengamat kebijakan publik UPN Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat mengkritisi rencana pemerintah membentuk family office atau kantor keluarga.

Baca Selengkapnya

Proyek Pabrik Baterai Mobil Listrik di Karawang Diresmikan, Investasinya Capai Rp160 Triliun

1 hari lalu

Proyek Pabrik Baterai Mobil Listrik di Karawang Diresmikan, Investasinya Capai Rp160 Triliun

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pabrik baterai mobil listrik di Karawang itu merupakan visi yang menjadi kenyataan.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Deflasi Juni Mencapai 0.08 Persen, Ini dampaknya Bagi Perekonomian

1 hari lalu

BPS Catat Deflasi Juni Mencapai 0.08 Persen, Ini dampaknya Bagi Perekonomian

BPS mencatat perekonomian Indonesia pada Juni 2024 mengalami deflasi 0,08. Berikut proyeksi dampaknya bagi perekonomian.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Family Office Gagasan Luhut: Bebas Pajak, Tidak Ada Pencucian Uang dan Investasi di RI

1 hari lalu

Fakta-Fakta Family Office Gagasan Luhut: Bebas Pajak, Tidak Ada Pencucian Uang dan Investasi di RI

Menurut Luhut Family Office merupakan salah satu upaya untuk menarik kekayaan dari negara lain untuk pertumbuhan ekonomi nasional

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut Investasi Korea Selatan di Indonesia Capai Rp 200 Triliun Sejak 2019

1 hari lalu

Bahlil Sebut Investasi Korea Selatan di Indonesia Capai Rp 200 Triliun Sejak 2019

Menurut Bahlil realisasi investasi Korea Selatan di Indonesia mencapai US$ 14 miliar setara Rp 200 triliun sejak 2019 hingga 2023

Baca Selengkapnya

Satgas Pasti OJK Sumsel Babel Blokir 4.921 Rekening Bank yang Ditengarai Terlibat Judi Online

2 hari lalu

Satgas Pasti OJK Sumsel Babel Blokir 4.921 Rekening Bank yang Ditengarai Terlibat Judi Online

Satgas PASTI OJK Sumsel Babel telah memblokir 4.921 rekening bank yang ditenggarai terlibat judi online.

Baca Selengkapnya

Frisian Flag Indonesia Resmikan Pabrik Baru di Cikarang, Nilai Investasi Rp 3,8 Triliun

2 hari lalu

Frisian Flag Indonesia Resmikan Pabrik Baru di Cikarang, Nilai Investasi Rp 3,8 Triliun

PT Frisian Flag Indonesia resmikan pabrik baru di Cikarang. Targetkan produksi 400.000 kilogram susu tiap hari

Baca Selengkapnya

Kementerian Investasi Klaim Layanan Perizinan Usaha Tetap Aman usai PDN Diretas

2 hari lalu

Kementerian Investasi Klaim Layanan Perizinan Usaha Tetap Aman usai PDN Diretas

Contact Center Kementerian Investasi tidak mencatat keluhan pelaku usaha terhadap proses perizinan tersebut.

Baca Selengkapnya

CSIS Beberkan Bahaya Dominasi Investasi Cina di Indonesia

3 hari lalu

CSIS Beberkan Bahaya Dominasi Investasi Cina di Indonesia

CSIS menilai bertumpunya perekonomian Indonesia terhadap investasi Cina sangat berisiko bagi perekonomian dalam negeri.

Baca Selengkapnya