Karena Pembangunan Smelter, Industri Logam 2017 Tumbuh 10 Persen

Senin, 27 November 2017 19:49 WIB

Seorang karyawan menuangkan carian 99,99 persen emas murni yang dipanaskan di Krastsvetmet logam non-ferrous pabrik, salah satu produsen terbesar di dunia dalam industri logam mulia, di kota Siberia, Krasnoyarsk, Rusia 24 Oktober 2016. REUTERS/Ilya Naymushin

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pihaknya akan terus mendorong industri bahan baku logam dasar. Dia mengatakan pertumbuhan industri logam tahun ini telah mencapai 10,6 persen. "Pertumbuhan tersebut dipacu oleh pembangunan smelter dan pengembangan industri hilir logam," kata dia di Jakarta, Senin, 27 November 2017.

Simak: Menperin Airlangga Hartarto: Indonesia Sudah Jadi Negara Industri

Meski sudah mencapai hasil yang baik, dia mengatakan pemerintah akan terus mendorong peningkatan kapasitas produksi logam. Terutama dengan meningkatkan kemampuan produksi smelter yang ada.

Untuk produksi aluminium, Airlangga mengatakan smelter milik PT Asahan Alumunium akan ditingkatkan kapasitas produksinya dari 270 ribu ton per tahun menjadi 500 ribu ton per tahun. "Saat ini smelter milik Inalum baru mampu memproduksi aluminium sebanyak 270 ribu ton," kata dia.

Selain itu, dia mengatakan kementeriannya akan mengembangkan smelter di Kalimantan Utara. Airlangga menargetkan smelter di Kalimantan Utara mampu memproduksi hingga satu juta ton aluminium per tahun. "Masih dalam studi," kata dia.

Advertising
Advertising

Selain aluminium, Airlangga mengatakan pihaknya akan mengembangkan produksi baja. PT Krakatau Steel di Cilegon, kata dia, sudah menyiapkan klaster produksi dengan kapasitas 10 juta ton per tahun yang ditargetkan siap beroperasi pada 2025.

Dia mengatakan Indonesia juga akan mempunyai mesin kedua pembuatan baja blast furnace di Morowali, Sulawesi Tengah, dengan kapasitas hingga 3 juta ton per tahun yang ditargetkan rampung pada 2020.

"Selain itu, untuk industri bahan baku berbahan timah, kapasitasnya akan kami naikkan dari 2 juta ton jadi 3 juta ton tahun depan," kata dia.

Airlangga berharap holding badan usaha milik negara sektor tambang yang tengah dilakukan pemerintah mampu mendorong kemampuan finansial perseroan. Sehingga perusahaan mampu meningkatkan produksi di smelter Kalimantan Utara.

Airlangga menyatakan belum ada satu pun negara di Asia Tenggara yang mempunyai kapasitas produksi logam dasar sebesar Indonesia, jika target tersebut tercapai. "Thailand atau Vietnam fokusnya masih hilir," kata dia.

Dia berharap pengembangan industri bahan baku logam akan mampu mengurangi ketergantungan impor dan memberi efek domino pada sektor industri lain, seperti industri permesinan. Bila industri permesinan meningkat, kata dia, nantinya diharapkan juga akan mendorong industri makanan dan minuman di Indonesia.

Airlangga mengatakan pengembangan industri memiliki peran strategis dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Ini terlihat dari peran industri dalam penyerapan tenaga kerja dan penerimaan negara.

Sumbangan tenaga kerja sektor industri, kata dia, mencapai 17 juta orang atau 14 persen dari total tenaga kerja di Indonesia. Kontribusi industri terhadap, produk domestik bruto, kata dia, juga mencapai Rp 224,9 triliun. "Itu di luar cukai yang Rp 140 triliun," katanya.

AJI NUGROHO

Berita terkait

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

4 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

11 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

16 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

22 hari lalu

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

Dengan aturan ini, dokumen lartas yang sebelumnya hanya berupa laporan survey (LS) kini bertambah menjadi LS dan Persetujuan Impor.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

25 hari lalu

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.

Baca Selengkapnya

Zulhas Musnahkan 11 Jenis Barang Impor Ilegal Senilai Rp 9,3 Miliar, Apa Saja?

32 hari lalu

Zulhas Musnahkan 11 Jenis Barang Impor Ilegal Senilai Rp 9,3 Miliar, Apa Saja?

Zulhas memimpin pemusnahan barang impor ilegal yang didapat dari pengawasan post border. Adapun total nominal barang itu mencapai Rp 9,3 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Teten Masduki: Industri Knalpot Aftermarket Punya Potensi Ekonomi Besar

35 hari lalu

Menteri Teten Masduki: Industri Knalpot Aftermarket Punya Potensi Ekonomi Besar

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan industri knalpot aftermarket punya potensi ekonomi besar.

Baca Selengkapnya

AFPI Jamin Debt Collector Fintech Lending Punya Kode Etik dan Sertifikasi

37 hari lalu

AFPI Jamin Debt Collector Fintech Lending Punya Kode Etik dan Sertifikasi

AFPI menjamin penagih utang dalam industri fintech lending sudah bersertifikat.

Baca Selengkapnya

THR dan Gaji ke-13 ASN Dinilai Tak Efektif Kerek Perekonomian, Ekonom: Perbaiki Upah Pekerja Sektor Industri dan Jasa

38 hari lalu

THR dan Gaji ke-13 ASN Dinilai Tak Efektif Kerek Perekonomian, Ekonom: Perbaiki Upah Pekerja Sektor Industri dan Jasa

Ekonomi CORE Eliza Mardian mengatakan, THR dan gaji ke-13 ASN tak berdampak signifikan bagi perekonomian.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Alasan Jokowi Stop Bansos Beras Juni Tahun Ini, Gibran Klaim Harga Pangan Stabil

44 hari lalu

Terpopuler: Alasan Jokowi Stop Bansos Beras Juni Tahun Ini, Gibran Klaim Harga Pangan Stabil

Terpopuler: Alasan Jokowi Stop stop Bansos beras Juni tahun ini, Gibran klaim bahwa harga pangan mulai stabil.

Baca Selengkapnya