TEMPO.CO, Jakarta-Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengklaim Indonesia sudah dapat dikategorikan sebagai negara industri. Pasalnya, kata dia, sektor industri merupakan kontributor terbesar bagi perekonomian nasional mencapai lebih dari 20 persen.
“Capaian 20 persen sangatlah besar, sehingga Indonesia masuk dalam jajaran elit dunia. Dalam kategori manufacturing value added, Indonesia masuk dalam 10 besar dunia. Peringkat ini sejajar dengan Brasil dan Inggris serta lebih besar dari Rusia,” kata Airlangga dalam keterangan pers, Sabtu, 25 November 2017.
Airlangga mengatakan dari persentase itu, Indonesia sudah masuk dalam jajaran lima besar negara dengan kontribusi industri tertinggi di dunia. Dia menyebutkan, Inggris menyumbangkan sekitar 10 persen, sedangkan Jepang dan Meksiko di bawah Indonesia dengan capaian kontribusinya 19 persen. “Bahkan, kita juga berada di atas Amerika Serikat,” kata dia.
Airlangga optimis ke depannya capaian kontribusi industri terhadap perekonomian bisa mencapai 30 persen. Dia mengatakan kinerja industri kembali di atas pertumbuhan ekonomi pada triwulan III.
Baca: Menteri Perindustrian Dapat Penghargaan dari AFEO
Merujuk data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan industri non-migas tumbuh sebesar 5,49 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,06 persen pada triwulan III 2017. Cabang industri yang mengalami pertumbuhan tinggi adalah industri logam dasar sebesar 10,6 persen, diikuti industri makanan dan minuman 9,49 persen, industri mesin dan perlengkapan 6,35 persen, serta industri alat transportasi 5,63 persen.
Airlangga menuturkan dalam kurun lima sampai sepuluh tahun ke depan, potensi industri juga diandalkan oleh negara-negara lain. Untuk itu, kata dia, kunci sukses dalam industrialisasi terdapat tiga faktor utama, yaitu sumber daya manusia (SDM), modal atau investasi, dan teknologi.
“Peningkatan kompetensi SDM melalui pendidikan vokasi merupakan program prioritas pemerintah. Penyiapan SDM terampil bertujuan untuk membentuk dan menghasilkan tenaga kerja yang sesuai kebutuhan industri,” kata dia.