Ingin Genjot Akuntabilitas Guru, Sri Mulyani Undang RuangGuru

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Martha Warta

Kamis, 23 November 2017 07:31 WIB

Sri Mulyani berfoto bersama suami, Tonny Sumartono di resepsi pernikahan Kahiyang Ayu. Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan telah mengundang pelaku Perusahaan penyedia layanan dan konten pendidikan berbasis teknologi, Ruang Guru, ke kantornya. Tujuannya, dia ingin mengetahui sistem yang diterapkan perusahaan digital itu untuk memantau guru-guru yang bergabung dengan mereka. Ruang Guru sendiri merupakan platform semacam bimbingan belajar yang berbasiskan aplikasi digital.

Menurut Sri, di era digital ini sudah saatnya pemerintah bisa memantau kualitas guru yang mengajar di kelas-kelas. "Kalau semua kelas bisa ditrack, kita bisa minta akuntabilitas guru. Misalnya, kalau ada yang kurang baik atau kurang kompeten," kata dia di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu, 22 November 2017.

Pasalnya, dana yang digelontorkan untuk pendidikan, kata dia, cukup fantastis namun hasilnya masih kurang maksimal. Guru di Indonesia bisa mencapai empat juta. Sebagai informasi, Sri menyebut alokasi belanja pendidikan negara sekarang mencapai Rp 440 triliun.

"Kalau ditambah kesehatan dan social safety net, bisa mencapai Rp 600 triliun. Itu lebih besar dari belanja infrastruktur yang sebesar Rp 410 triliun. Tapi orang banyak yang fokusnya hanya ke infrastruktur saja."

Baca: Sri Mulyani: Anggaran Pendidikan RI-Vietnam Sama, Hasilnya Beda

Advertising
Advertising

Dia lantas membandingkan kualitas pendidikan Indonesia dengan Vietnam yang juga berkomitmen mengalokasikan belanja pendidikan sebesar 20 persen. "Ranking Vietnam di grading matematik dan sains itu peringkat 8 terbaik di dunia, sementara Indonesia hanya peringkat 53. Spendingnya sama, tapi hasilnya sangat berbeda," kata dia.

Hasil tersebut, kata Sri Mulyani, membuktikan bahwa dalam edukasi, uang bukan segalanya. Dia mengatakan, lembaga pengamat perekonomian seperti INDEF sudah saatnya menyuarakan bahwa pendidikan bukan soal berapa besar dana yang dialokasikan, namun bagaiman membuat uang menjadi alat transformasi agar masyarakat semakin cerdas dan sehat.

Sri mengatakan alokasi 20 persen itu adalah amanat reformasi. Pada era reformasi, kata dia, banyak pengamat ekonomi, termasuk dirinya, yang menganggap kegagalan Indonesia hingga akhirnya terjerembab krisis adalah lantaran minimnya anggaran pendidikan. "Namun sudah lebih 10 tahun kita mandatkan 20 persen itu, harusnya ekonom muda sekarang pertanyakan kenapa masyarakat kita belum menikmati itu," kata dia.

Dia selanjutnya mendorong para ekonom muda untuk juga mengerti politik ketimbang hanya melihat soal uang. Politik yang dia maksud adalah politik mengenai anggaran, politik mengenai pemerintah dengan legislatif, politik di daerah, sampai politik anggaran di daerah.

Tantangan yang ada sekarang, kata Sri, bukan cuma komitmen anggaran, melainkan kemampuan Indonesia berorganisasi dengan baik dan membuat sistem yang baik sehingga bisa melihat akuntabilitas sampai level bawah, misalnya kepala sekolah dan guru, bukan lagi hanya presiden dan menterinya. "Berdasarkan survey, sekarang anak-anak semua bisa sekolah, namun apakah di sekolah mereka belajar atau tidak itu masalahnya."

Sri Mulyani juga meminta agar semua pihak melibatkan generasi milenial dalam menghadapi situasi ini. "Milenial harus dilibatkan dengan bicara soal kesehatan dan pendidikan, serta diajak mengawasi program yang sebenarnya penting untuk mereka. Kalau enggak, nanti mereka bisa jadi the worst millenial in the world," tuturnya.

Berita terkait

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

1 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

10 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya