Sri Mulyani Yakin Ekonomi Tak Terkena Tahun Politik, Ini Sebabnya

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 23 November 2017 05:30 WIB

Menteri Keuangan, Sri Mulyani memberikan kata sambutan di Kompasianival di Lippo Mall, Jakarta Timur, 21 Oktober 2017. Tempo/M JULNIS FIRMANSYAH

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap tahun politik tidak lantas membuat pelaku perekonomian Indonesia menjadi pesimistis. Dalam dua tahun ke depan, Indonesia bakal menghadapi Pemilihan kepala daerah serentak pada 2018 serta pemilihan umum dan pemilihan presiden pada 2019

Pada 2018, kata dia, Indonesia bakal menghadapi 171 pemilihan kepala daerah. "Dan itu daerah yang jadi mesin perekonomian yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bali yang jadi pusat perhatian," kata dia di Hotel Shangri-La, Jakarta, 22 November 2017.

Baca juga: Faisal Basri: Ekonomi Indonesia Makin Kontet

Dia mengajak para pelaku ekonomi untuk berpikir dari sisi positif. Pasalnya, menurut Sri, Indonesia sudah berkali-kali melewati siklus politik dan selalu berakhir bagus. Menurut dia, bangsa Indonesia telah memiliki kedewasaan terkait hal itu. Dia juga menilai politisi Indonesia telah paham siklus politik itu.

Sri Mulyani membandingkan siklus politik di Indonesia dengan siklus politik di semua negara. "Always nasty and ugly di semua negara," kata dia. Yang bisa membedakannya, kata Sri, adalah bagaimana bisa kembali bersatu begitu siklus itu berakhir dan bersama-sama menjalankan program yang ditawarkan kandidat.

Advertising
Advertising

Ekonom Senior INDEF Didik J Rachbini mengatakan kekacauan politik bukan halangan untuk bisnis. Dia menyoroti peristiwa penangkapan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto sebagai tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP, yang dinilainya tidak berdampak apa-apa pada urusan bisnis. "Novanto dipasung enggak terjadi apa-apa," ujar dia.

Selanjutnya dia melihat Jepang yang telah berganti perdana menteri sebanyak delapan kali, namun tetap bisa stabil. "Hanya saja dulu ketika Pak Harto (Presiden Soeharto) turun, hancur semua. Industri yang dulu kencang, sekarang enggak bergerak," kata Didik tentang perekonomian Indonesia.

Berita terkait

Grab Indonesia Sebut Ekonomi Nasional Beri Harapan bagi Pelaku Industri

15 jam lalu

Grab Indonesia Sebut Ekonomi Nasional Beri Harapan bagi Pelaku Industri

Grab Indonesia sebut ekonomi nasional memberi harapan bagi para pelaku usaha untuk bisa terus menjaga daya saing produk atau layanan

Baca Selengkapnya

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

16 jam lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

1 hari lalu

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

Yustinus Prastowo mengatakan Kementerian sudah menyiapkan beberapa rencana untuk menangani masalah di Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

1 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

1 hari lalu

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan kepada Presiden Jokowi terkait sorotan publik terhadap Direktorat Jenderal Bea dan Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

1 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

Sri Mulyani juga menyampaikan tantangan Bea Cukai di era pesatnya perkembangan teknologi.

Baca Selengkapnya

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

2 hari lalu

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

Chatib Basri menilai konflik yang terus-menerus di Timur Tengah berpotensi membuat defisit APBN hingga Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

2 hari lalu

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

2 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

Sri Mulyani mengungkapkan pertemuannya dengan SBY membahas berbagai hal

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya