Tangkapan Tuna di Bawah Kuota, karena Kebijakan KKP?

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 21 November 2017 08:07 WIB

Aktivitas jual beli ikan tuna di Pasar Ikan Sendang Biru, Kabupaten Malang, Jawa Timur. TEMPO/Eko Widianto

TEMPO.CO, Jakarta - Commission for the Conservation of Southern Bluefin Tuna (CCSBT) mencatat tangkapan tuna Indonesia selalu di bawah kuota yang ditentukan. Disinyalir, minimnya hasil tangkapan itu diakibatkan oleh regulasi pemerintah, misalnya pelarangan transshipment atau alih muatan di tengah laut.

Dekan Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB), Arief Satria, mengatakan regulasi pemerintah itu memicu penurunan jumlah kapal yang beroperasi pada 2017.

Baca juga: Jokowi Puji Menteri Susi dalam Memerangi Illegal Fishing

"Kalau kita melihat data tahun 2017, kapal yang beroperasi menurun menjadi 276 kapal, padahal dulu sekitar 500 kapal. Regulasi KKP sedikit berdampak pada penurunan kapal," kata dia di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Senin, 20 Oktober 2017.

Pada 2015, nelayan Indonesia tercatat hanya bisa menangkap sekitar 593 ribu kilogram tuna dari kuota 750 kilogram. Dengan kuota yang sama, pada tahun 2016 Indonesia hanya bisa menangkap sekitar 600 ribu kilogram tuna.

Pada tahun ini kuota penangkapan tuna Indonesia mengalami peningkatan, namun hasil yang diperoleh malah menurun. Per 1 September 2017, tercatat tangkapan ikan tuna Indonesia hanya sekitar 288 ribu kilogram, dari kuota 899 ribu kilogram. Padahal, pada 2013 hasil tangkapan tuna Indonesia bisa mencapai 1,3 juta kilogram dan 1 juta kilogram pada 2014.

Advertising
Advertising

Arief mendorong pemerintah untuk membuat regulasi yang bisa menjadi jalan tengah dari permasalahan itu. Dengan begitu aturan tetap ditegakkan sembari terus mendorong pertumbuhan ekonomi.

Solusi yang dia tawarkan adalah penambahan kapal besar di sejumlah zona tangkap. Misalnya, penambahan kapal longline untuk memanfaatkan batas tangkap bigeye tuna di Samudera Pasifik bagian barat sebanyak 5.889 ton per tahun atau setara 15.704 GT kapal di laut lepas dan 13.565 GT kapal di Samudera Hindia untuk menangkap sekitar 37.858 ton ikan tuna per tahun.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Rifky Effendi Hardijanto mengatakan, pelarangan transshipment akan terus dilanjutkan. Apabila tidak dilarang, operasi itu rawan bocor. "Potensi bocornya pasti besar. Begitu bocor, yang menikmati hanya kalangan terbatas, sementara negara tidak memperoleh apa-apa."

Rifky menambahkan, penangkapan ikan di kawasan highseas memang menjadi permasalahan lantaran membutuhkan modal yang tinggi. "Sementara kebijakan kami lebih ke nelayan kecil," kata dia.

Dia menuturkan nantinya industri besar juga bakal difasilitasi namun tetap diatur. Sehingga investasi tumbuh namun tidak secara berlebihan dan tidak mengeksploitasi habis-habisan sumber daya alam Indonesia.

Ke depannya, dia berujar pemerintah masih akan lebih berfokus pada pengembangan kualitas nelayan kecil. Sementara kapal besar akan diserahkan kepada pihak swasta. "Prioritas kita nelayan kecil karena berdampak langsung kepada masyarakat."

Berita terkait

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

7 jam lalu

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

Kapal asing Vietnam ditangkap di Laut Natuna. Mengeruk ikan-ikan kecil untuk produksi saus kecap ikan.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

16 jam lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

2 hari lalu

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memperkuat jejaring pengelolaan kawasan konservasi di NTT.

Baca Selengkapnya

KKP Tetapkan 5,5 Juta Hektar Habitat Penyu Sebagai Kawasan Konservasi

2 hari lalu

KKP Tetapkan 5,5 Juta Hektar Habitat Penyu Sebagai Kawasan Konservasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (Ditjen PKRL) telah menetapkan 5,5 juta hektar habitat penyu sebagai kawasan konservasi.

Baca Selengkapnya

KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

2 hari lalu

KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP berkomitmen meningkatkan jangkauan pasar tuna Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

3 hari lalu

KKP Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan peringatan Hari Tuna Sedunia sebagai momentum meningkatkan kualitas dan jangkauan pasar komoditas perikanan tersebut

Baca Selengkapnya

Alasan Penderita Asam Urat Wajib Hindari Ikan Tongkol

5 hari lalu

Alasan Penderita Asam Urat Wajib Hindari Ikan Tongkol

Bagi penderita asam urat harus menghindari makanan laut, seperti ikan tongkol. Lantas, mengapa demikian?

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

6 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

9 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

9 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya