Bertemu Menteri, Siswa Sekolah Kejuruan Mengeluh Tak Bisa Praktik

Rabu, 15 November 2017 15:56 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers terkait kinerja tiga tahun kementrian yang dipimpinnya di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta Timur, 23 Oktober 2017. Tempo/M JULNIS FIRMANSYAH

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 8.000 siswa sekolah kejuruan dan orang tua mengikuti dialog nasional dengan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Mereka mengeluhkan minimnya kesempatan melakukan praktik kerja akibat terbatasnya peralatan sekolah.

Sejumlah siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten dan Kota Kediri tak menyia-nyiakan kesempatan saat mendapat kesempatan berdialog dengan kedua pejabat kementerian. Mereka mengeluhkan minimnya kesempatan melakukan praktik kerja di sekolah hingga rendahnya serapan pekerjaan terhadap alumnus sekolah kejuruan.

“Kami praktik hanya satu hingga dua kali sebulan,” kata Diki Prasetya, siswa SMK Plosoklaten Kediri dalam Dialog Nasional V tentang pendidikan vokasi di gedung Sasana Krida Surya Kencana PT Gudang Garam Tbk Kediri, Rabu, 15 Nopember 2017.

Pelajar kelas tiga tersebut mengaku tak bisa maksimal mempelajari teori di kelas karena tak didukung praktik yang cukup. Akibatnya, mereka kerap kebingungan saat mengoperasikan peralatan mekanik di perusahaan industri. Padahal sekolah ini dirancang mempersiapkan kemampuan keterampilan pelajar agar siap memasuki dunia kerja.

Airlangga Hartarto mengaku telah mempersiapkan solusi bagi SMK melalui pendidikan vokasi. Solusi itu di antaranya meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merevisi kurikulum SMK untuk memberi porsi besar pada aktivitas praktik dibanding teori.

Dia juga meminta kepala sekolah untuk mendata kebutuhan peralatan praktik siswa. “Nanti biar dicek oleh Dirjen sejauh mana kurikulum baru ini diterapkan di sekolah-sekolah SMK,” ujarnya.

Airlangga menambahkan, persoalan mendasar kurang terserapnya lulusan SMK oleh perusahaan industri adalah kapasitas mereka yang rendah. Banyak lulusan SMK yang tidak memenuhi standar kebutuhan tenaga kerja industri dengan alasan kurang cakap. Padahal jumlah lulusan SMK di Indonesia mencapai 600 ribu orang setiap tahun dan tidak bisa ditampung perguruan tinggi.

Sejak awal 2017, pemerintah telah meluncurkan program pendidikan vokasi yang menghubungkan penyelenggara sekolah kejuruan dengan perusahaan industri. Program ini memberi standar kemampuan lulusan SMK agar tersertifikasi dan bisa langsung diterima sebagai tenaga kerja perusahaan industri.

Di lain pihak, pemerintah juga mendorong perusahaan nasional untuk memprioritaskan perekrutan tenaga kerja dari lulusan sekolah kejuruan. Ditargetkan jumlah serapan lulusan SMK ke sektor industri akan meningkat pada tahun ketiga atau 2020 mendatang.

Direktur PT Gudang Garam Tbk Istata Taswin Siddharta membuka kesempatan kepada para lulusan SMK bergabung di perusahaannya. Bahkan jauh sebelum pemerintah meluncurkan program vokasi, perusahaan rokok ini telah merekrut banyak sekali lulusan sekolah kejuruan di berbagai jenjang pekerjaan. “Sejak dulu dan sampai kapan pun kami telah membuka kesempatan luas untuk bergabung,” katanya.

Berita terkait

12 Jurusan SMK Paling Diminati dan Prospek Kerja Menjanjikan

12 Agustus 2022

12 Jurusan SMK Paling Diminati dan Prospek Kerja Menjanjikan

Bagi kalian yang mau lulus sekolah menengah langsung kerja, kamu bisa memilih melanjutkan studi ke jenjang SMK. Ini berbagai pilihan jurusannya.

Baca Selengkapnya

Anak Usaha Pertamina Ini Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMK, Simak Syaratnya

10 September 2021

Anak Usaha Pertamina Ini Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMK, Simak Syaratnya

PT Pertamina Training & Consulting mengumumkan pembukaan lowongan kerja terbaru. Apa saja syarat yang harus dipenuhi pelamar kerja itu?

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Usulkan Tambah Anggaran Rp 2,5 T pada 2019

21 Agustus 2018

Airlangga Hartarto Usulkan Tambah Anggaran Rp 2,5 T pada 2019

Menperin Airlangga Hartarto mengusulkan tambahan anggaran Rp 2,57 triliun untuk memasuki revolusi industri keempat.

Baca Selengkapnya

Agar Lulusan SMK Siap Kerja, 1 Siswa Butuh Rp7,5 Juta Setahun

19 Desember 2017

Agar Lulusan SMK Siap Kerja, 1 Siswa Butuh Rp7,5 Juta Setahun

Kementerian Perindustrian menyatakan, agar bisa siap kerja satu siswa SMK perlu dana operasional Rp 7,5 juta per tahun.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perindustrian Sesuaikan Program Studi Vokasi

18 Desember 2017

Kementerian Perindustrian Sesuaikan Program Studi Vokasi

Kementerian Perindustrian mengklaim telah menyesuaikan 35 program studi vokasi atau kejuruan terhadap kurikulum SMK.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pendidikan Rintis SMK Perfilman, Ini Targetnya  

7 Maret 2017

Kementerian Pendidikan Rintis SMK Perfilman, Ini Targetnya  

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di bidang perfilman segera didirikan untuk memastikan tersedianya tenaga terampil di bidang ini.

Baca Selengkapnya

Kementerian BUMN Kembangkan SMK Gula di Situbondo

22 November 2016

Kementerian BUMN Kembangkan SMK Gula di Situbondo

Pengembangan itu juga sebagai bagian dari program BUMN Untuk Negeri, serta tanggungjawab sosial kepada lingkungan setempat.

Baca Selengkapnya

Menteri Budi Sumadi Ajak PTN Dirikan Sekolah Vokasi Maritim

17 November 2016

Menteri Budi Sumadi Ajak PTN Dirikan Sekolah Vokasi Maritim

"Lapangan kerja di Indonesia selama ini sangat sedikit, sementara di dunia internasional profesi (di bidang, red.) kelautan banyak dibutuhkan"

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Teken Inpres Revitalisasi SMK

19 September 2016

Presiden Jokowi Teken Inpres Revitalisasi SMK

Instruksi itu di antaranya menyusun peta kebutuhan tenaga kerja bagi lulusan SMK sehubungan dengan peta pengembangan SMK.

Baca Selengkapnya

Lomba Siswa SMK, Ribuan Siswa Tinggal di Rumah Warga Malang

24 Mei 2016

Lomba Siswa SMK, Ribuan Siswa Tinggal di Rumah Warga Malang

1.153 peserta Lomba Kompetensi Siswa SMK 2016 menginap sepekan
di rumah-rumah warga Malang.

Baca Selengkapnya