Pengemudi Go-Jek wanita bernama Christina Helen, berfoto selfie sambil menunggu panggilan penumpang di Bandung, 15 Agustus 2015. Pengemudi yang disebut Srikandi Go-Jek ini dapat meraup 9 hingga 13 juta per bulan dari mengojek. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO.CO, Jakarta - Pengisian saldo Go-Pay, layanan dompet elektronik milik perusahaan berbasis aplikasi, Go-Jek, kini bisa dilakukan di jaringan Alfa Group. Gerai waralaba yang dimaksud adalah Alfamart, Alfamidi, Lawson, serta Dan+Dan.
CEO Go-Jek Nadiem Makarim mengatakan penambahan metode isi saldo itu sejalan dengan komitmen perusahaan mempromosikan cashless society kepada seluruh masyarakat Indonesia. Langkah itu juga diharapkan bisa menyokong program pemerintah terkait dengan peningkatan literasi keuangan dalam negeri.
“Penambahan metode isi saldo melalui gerai belanja fisik ini akan membuka akses bagi para pelanggan Go-Jek, yang tidak memiliki rekening bank, untuk dapat memanfaatkan layanan Go-Pay," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis, 9 November 2017.
Adapun cara pengisian di gerai adalah dengan memberikan nomor telepon seluler yang telah didaftarkan di layanan Go-Jek dan menyebutkan nominal pengisian. Nominal yang bisa diisikan pengguna mulai Rp 20 ribu hingga Rp 500 ribu, dengan biaya administrasi Rp 2.000 untuk setiap pengisian.
Dengan tambahan metode isi saldo melalui gerai belanja fisik ini, Nadiem berharap akan semakin banyak masyarakat yang bisa mengakses dan memanfaatkan layanan dompet digital dan pembayaran elektronik.
Sebelumnya, metode isi saldo Go-Pay yang sudah ada adalah melalui ATM, Internet banking, mobile banking, dan mitra driverGo-Jek.
Data Financial Index World Bank (2014) mengungkapkan Indonesia termasuk negara yang tingkat inklusi keuangannya terendah di kawasan Asia Tenggara, dengan tingkat kepemilikan tabungan di kalangan usia dewasa sekitar 36 persen. Ini lebih rendah dibanding Malaysia (81 persen), Singapore (96 persen), dan Thailand (78 persen).