BPS: Jumlah Turis Asing Turun pada September 2017
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Dewi Rina Cahyani
Kamis, 2 November 2017 07:18 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Turis asing yang berkunjung ke Indonesia pada September 2017 turun 13,67 persen dibandingkan Agustus lalu. Data Badan Pusat Statistik menyebutkan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kunjungan turis asing ke RI sebenarnya naik 20,47 persen atau menjadi 1,21 juta kunjungan dari yang sebelumnya 1,01 juta kunjungan.
“Secara kumulatif Januari – September 2017, jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai 10,46 juta atau naik naik 25,05 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya 8,36 persen,” ujar Kepala BPS Suhariyanto saat jumpa wartawan di Gedung BPS Pusat, Jakarta Pusat, Rabu, 1 November 2017.
Ia menjeleaskan, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia tersebut dihitung dari yang melalui 19 pintu utama dan yang melalui Po Lintas Batas (PLB). Ia menjelaskan terjadi kenaikan terhadap jumlah wisman yang datang melalui 19 pintu utama sebesar 12,70 persen dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun sebelumnya. Salah satu faktor kenaikan tersebut, menurut dia, terjadi karena metode penghitungan wisman menggunakan Mobile Positioning Data (MPD) yang belum digunakan di bulan September 2017.
Metode itu membuat cakupan data wisman yang berada di wilayah perbatasan Indonesia dan belum tercatat di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) meningkat. Sedangkan jika dibandingkan dengan Agustus sebelumnya, jumlah kunjungan wisman lewat 19 pintu utama ini turun sebanyak 25,28 persen.
Adapun negara asal wisman yang datang ke Indonesia paling banyak ialah Cina dengan 15,04 persen, Singapura 10,13 persen, Australia 9,77 persen, Malaysia 8,80 persen, dan yang terendah ialah Jepang dengan 4,64 persen.
“Kenaikan dan penurunan jumlah wisman ini ditentukan oleh peak season atau musim liburan, sehingga tidak heran kalau pada bulan September menurun dibanding Agustus,” ujarnya.
BPS juga memprediksi menuju akhir tahun nanti jumlah kunjungan akan kembali naik, mengingat liburan natal dan tahun baru di bulan Desember nanti. Suhariyanto berharap setiap tahunnya jumlah wisman bisa terus naik, karena menurutnya, pemerintah ingin menjadikan wisata sebagai salah satu sumber utama pendapatan negara.