Industri Retail Rontok, Ini Nasihat Chatib Basri

Jumat, 27 Oktober 2017 07:59 WIB

Karyawan merapikan sisa busana yang dijual di Lotus Departement Store, Jakarta, 25 Oktober 2017. Pemerintah akan memonitor perubahan perekonomian seiring berjatuhannya gerai-gerai ritel di DKI Jakarta. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Universitas Indonesia, Chatib Basri, menyarankan industri retail segera beralih dari bisnis offline ke online jika usahanya ingin terus berkembang. Menurut dia, industri retail banyak yang rontok karena tidak bertransformasi menjadi bisnis digital secara online.

"Itu persoalannya (retail yang menutup gerainya). Bagaimana kesiapan dari offline ke online," kata Chatib kepada Tempo di Jakarta, Kamis, 26 Oktober 2017.

Simak: Pengusaha Beberkan Penyebab Lesunya Bisnis Retail

Meski industri retail banyak yang rontok, Basri melihat pusat perbelanjaan besar masih mengalami pertumbuhan ekonomi, seperti Plaza Indonesia dan Grand Indonesia. Namun sebaliknya, penurunan penjualan terjadi di toko menengah, seperti di ITC, Harco Mangga Dua, dan Tanah Abang. "Sebagian besar beralih ke transaksi digital," ucapnya.

Chatib tidak memungkiri bahwa banyak mal yang drop penjualannya karena peralihan transaksi masyarakat menjadi online. Namun fenomena jual-beli online hanya terjadi pada 30 persen masyarakat Indonesia yang mempunyai akses ke bank.

"Sebanyak 64 persen orang Indonesia belum terakses bank. Sedangkan untuk beli online harus pakai bank," ujarnya.

Advertising
Advertising

Sejauh ini, Chatib juga tidak melihat daya beli masyarakat Indonesia menurun. Menurut dia, daya beli masyarakat masih tinggi. Hanya, tutur dia, ada pergeseran transaksi tersebut. "Sekarang orang banyak yang membeli online. Mal drop itu bukan daya beli turun, tapi karena pergeseran (transaksi)."

Lebih jauh, Chatib menuturkan perkembangan teknologi dan ekonomi digital begitu cepat. Transformasi digital sekarang ini akan menggerus 5,1 juta lapangan kerja di seluruh dunia. Untuk itu, Chatib memberi saran agar para pekerja, seperti pramuniaga, mulai di-training pekerjaan lain.

Musababnya, banyak jenis pekerjaan yang akan hilang di dunia karena bisa dikerjakan secara digital. Nantinya, karena tenaga kerja semakin berkurang, yang akan diuntungkan besar hanya penyedia aplikasi.

"Bahkan profesi akuntan saja sudah bisa digantikan dengan mesin. Akuntan yang sekarang hanya tinggal memeriksa hasil akhir atau evaluasi saja," ucapnya terkait dengan proyeksi bisnis retail. "Banyak pekerjaan yang sudah bisa dikerjakan oleh teknologi. Dan ini harus diantisipasi dengan training pekerjaan lain."

IMAM HAMDI

Berita terkait

Prediksi Ritel Tumbuh 4,2 Persen hingga Akhir 2023, Aprindo: Kalau Suasana Kondusif

16 November 2023

Prediksi Ritel Tumbuh 4,2 Persen hingga Akhir 2023, Aprindo: Kalau Suasana Kondusif

Aprindo memprediksi pertumbuhan usaha ritel nasional tumbuh hingga 4,2 persen hingga akhir tahun.

Baca Selengkapnya

Alasan 7 dari 10 Konsumen Pilih Belanja Langsung dan Daring

13 Maret 2023

Alasan 7 dari 10 Konsumen Pilih Belanja Langsung dan Daring

Penelitian mencatat tujuh dari 10 konsumen di kawasan Asia Pasifik cenderung memilih berbelanja secara daring sekaligus datang ke gerai.

Baca Selengkapnya

29 Bank Masuk BI Fast, Mewakili 87 Persen Sistem Pembayaran Ritel Nasional

29 November 2022

29 Bank Masuk BI Fast, Mewakili 87 Persen Sistem Pembayaran Ritel Nasional

Bank Indonesia (BI) mengumumkan ada jumlah peserta BI Fast kini bertambah sebanyak 29 bank.

Baca Selengkapnya

Tips buat yang Ingin Merintis Bisnis Ritel

13 November 2021

Tips buat yang Ingin Merintis Bisnis Ritel

Bisnis ritel menjadi salah satu usaha yang diminati karena biasanya menjual berbagai kebutuhan primer dan langsung kepada konsumen.

Baca Selengkapnya

Ini Bedanya Alfamart dan Indomaret

12 September 2021

Ini Bedanya Alfamart dan Indomaret

Kerap bersebelahan, ini beberapa perbedaan antara Alfamart dan Indomaret

Baca Selengkapnya

Mau Terjun ke Usaha Ritel, Jangan Lupa Perhatikan Tren

7 Maret 2021

Mau Terjun ke Usaha Ritel, Jangan Lupa Perhatikan Tren

Salah satu industri yang paling terpengaruh oleh tren terkait pandemi adalah ritel. Simak tips agar bisnis ini bisa bertahan.

Baca Selengkapnya

Kontribusi Penjualan Ritel Saat Natal dan Tahun Baru Bisa Capai 40 Persen

29 November 2020

Kontribusi Penjualan Ritel Saat Natal dan Tahun Baru Bisa Capai 40 Persen

Penjualan pada akhir tahun saat Natal dan Tahun Baru 2021 diperkirakan memberi sumbangan paling besar bagi sektor ritel sepanjang tahun ini.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Banjir, Peritel Sulit Capai Target Omzet

3 Januari 2020

Gara-gara Banjir, Peritel Sulit Capai Target Omzet

Banjir besar di beberapa wilayah Jabodetabek membuat pengusaha ritel mengeluh rugi dan omzet penjualan melorot.

Baca Selengkapnya

11 November Diusulkan Menjadi Hari Ritel Nasional

12 November 2019

11 November Diusulkan Menjadi Hari Ritel Nasional

Aprindo mengusulkan kepada pemerintah untuk menjadikan 11 November sebagai Hari Ritel Nasional.

Baca Selengkapnya

Prospektif, Peritel Indonesia Ingin Ekspansi ke Vietnam

24 Oktober 2019

Prospektif, Peritel Indonesia Ingin Ekspansi ke Vietnam

Sejumlah minimarket atau convenience store nasional punya keinginan untuk berekspansi ke Vietnam.

Baca Selengkapnya