Masuk APBN 2018, Fraksi Gerindra: PMN untuk KAI Cacat Hukum

Kamis, 26 Oktober 2017 08:41 WIB

Logo Partai Gerindra

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi VI Fraksi Gerindra DPR Mohamad Hekal mengatakan pemerintah tidak bisa mencairkan penyertaan modal negara atau PMN untuk PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) meski masuk dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2018. "Walaupun ada di APBN (2018), karena cacat hukum," kata Mohamad Hekal saat dihubungi Tempo, Rabu, 25 Oktober 2017.

Hekal mengatakan yang diketok sidang paripurna kemarin adalah anggaran, belum realisasi. "Nah terkait anggaran PMN, pemerintah tahu bahwa ini belum memenuhi syarat untuk direalisasikan karena belum ada persetujuan komisi," katanya.

Baca: Sri Mulyani Rayu DPR Restui Suntikan Modal untuk Dua BUMN

Seperti diketahui sidang paripurna DPR kemarin telah mengesahkan APBN 2018. Sebanyak delapan fraksi menyatakan setuju dan satu fraksi yaitu PKS setuju dengan catatan, sementara Fraksi Gerindra menyatakan menolak.

Dalam APBN 2018 disebutkan alokasi anggaran untuk PMN kepada PT KAI sebesar Rp 3,6 triliun. Alokasi ini masuk ke dalam bagian pembiayaan investasi di APBN 2018 dengan total Rp 65,65 triliun. Adapun rinciannya, antara lain investasi kepada BUMN Rp 3,6 triliun, PMN KAI Rp 3,6 triliun, investasi kepada lembaga atau badan lainnya Rp 2,5 triliun.

Advertising
Advertising

Baca: Anggota DPR Ini Minta Pemerintah Cabut Penyertaan Modal untuk KAI

Lebih jauh Hekal menyatakan keyakinannya bahwa meski alokasi anggaran sudah diketok oleh sidang paripurna, tapi bisa jadi tak teralisasi. "Nanti setelah mulai masa sidang berikutnya kita ingatkan kepada Menteri BUMN bahwa PMN itu belum dapat dilaksanakan," katanya.

Sebelumnya anggota Komisi VI dari Fraksi Gerindra lainnya, Bambang Haryo Soekartono meminta pemerintah mencabut PMN PT KAI dalam APBN 2018. Menurutnya, penganggaran itu menyalahi aturan. "Berdasarkan hasil rapat kerja dengan Menteri BUMN, sebanyak 10 fraksi menolak PMN untuk PT KAI," tuturnya.

Rapat tersebut digelar pada Senin, 23 Oktober 2017. Menteri BUMN Rini Soemarno saat itu diwakili oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Rapat sepakat menolak PMN untuk PT KAI sebesar Rp 3,6 triliun. Dana itu nantinya akan digunakan untuk mendukung pembangunan prasarana dan sarana perkeretaapian Light Rail Transit (LRT) terintegrasi untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek).

Berita terkait

Libur Hari Raya Waisak Akhir Pekan ini, Ada Dua Kereta Tambahan dari Stasiun Bandung

2 jam lalu

Libur Hari Raya Waisak Akhir Pekan ini, Ada Dua Kereta Tambahan dari Stasiun Bandung

PT Kereta Api Daerah Indonesia (KAI) Daerah Operasi 2 Bandung mengoperasikan dua kereta tambahan untuk menghadapi libur Hari Raya Waisak

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Nasib Mantan Pekerja Sepatu Bata Setelah PHK, Pasca Kematian Presiden Iran Harga Minyak Relatif Tenang

2 jam lalu

Terpopuler: Nasib Mantan Pekerja Sepatu Bata Setelah PHK, Pasca Kematian Presiden Iran Harga Minyak Relatif Tenang

Mantan karyawan PT Sepatu Bata yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) berusaha mencari tempat kerja baru.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Serahkan Pokok Kebijakan APBN Transisi kepada DPR

17 jam lalu

Sri Mulyani Serahkan Pokok Kebijakan APBN Transisi kepada DPR

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyerahkan pokok kebijakan APBN 2025 kepada DPR dalam rapat paripurna hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Rencana Prabowo Anggarkan Rp 16 Triliun untuk IKN Berpotensi Proyek Mangkrak

1 hari lalu

Pengamat Nilai Rencana Prabowo Anggarkan Rp 16 Triliun untuk IKN Berpotensi Proyek Mangkrak

Pembangunan kota, termasuk IKN ini tidak sekadar membangun Istana Negara ataupun gedung kementerian dan rumah dinas pejabat.

Baca Selengkapnya

SKK Migas Sebut akan Terus Mengawasi Komitmen Kerja Pasti Medco Energi di Blok Corridor

3 hari lalu

SKK Migas Sebut akan Terus Mengawasi Komitmen Kerja Pasti Medco Energi di Blok Corridor

SKK Migas akan terus memantau pelaksanaan komitmen kerja pasti di Blok Corridor yang dikelola PT Medco Energi International Tbk. (MEDC),

Baca Selengkapnya

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

3 hari lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

4 hari lalu

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

Ekonom senior Faisal Basri memprediksi dua sumber anggaran yang kemungkinan dapat dialihkan untuk mendanai makan siang gratis

Baca Selengkapnya

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

4 hari lalu

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas mendorong PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) memaksimalkan pemanfaatan BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

5 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya

16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

6 hari lalu

16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

Pemerintah menetapkan 16 PSN baru pada 2024 yang akan diteruskan pemerintahan Prabowo-Gibran. Sektor apa yang akan mendominasi?

Baca Selengkapnya