Libatkan WWF dalam Reforma Agraria, Menko Darmin Dikritik

Minggu, 22 Oktober 2017 11:50 WIB

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menko PMK Puan Maharani, Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan disela-sela persiapan mengikuti rapat terbatas tentang optimalisasi dana desa di Istana Bogor, Jawa Barat, 18 Oktober 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Institut Hijau Indonesia Chalid Muhammad menyampaikan rasa kekhawatirannya atas kebijakan Menko Perekonomian Darmin Nasution yang menunjuk World Wild Fund atau WWF Indonesia sebagai project management office atau PMO sekretariat percepatan program reforma agraria dan perhutanan sosial.

Hal tersebut disampaikan melalui surat terbuka untuk Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala Staf Presiden Teten Masduki.

Baca juga: Kebijakan Reformasi Agraria, Sosiolog Kritik Menteri Darmin

Menurut dia, reforma agraria dan perhutanan sosial adalah isu yang sangat sensitif karena menyangkut hajat orang banyak dan merupakan kebijakan korektif atas salah urus yang telah berlangsung lama. Karena sensitifnya isu RAPS, maka Chalid dan banyak kawan aktivis lainnya memandang bahwa harusnya negara yang mengambil peran utama pelaksanaan kebijakan tersebut.

Chalid menilai aktivis dapat mengambil peran membantu negara dengan formalisasi negara. Contohnya Pokja Perhutanan Sosial yang melibatkan akademikus, aktivis NGO, budayawan, serta ASN pusat dan daerah melalui SK Dirjen Perhutanan Sosial untuk tingkat pusat dan oleh gubernur di tingkat provinsi. "Pokja ini sudah berjalan dengan baik sejak tahun lalu," tulis Chalid Muhammad, Sabtu, 22 Oktober 2017.

Advertising
Advertising

Baca juga: 3 Tahun Jokowi, Walhi: Agenda Reformasi Agraria Stagnan

"Penunjukan WWF menjadi PMO oleh Menko Perekonomian menimbulkan reaksi penolakan keras dari pihak-pihak yang selama ini telah bekerja membantu pemerintah untuk pencapaian target Program Presiden ini dengan tepat sasaran," kata Chalid Muhammad.

Menurut dia, keterlibatan WWF sebagai sebuah NGO yang berafiliasi atau menjadi bagian dari jaringan global WWF, atau organisasi lingkungan hidup internasional dalam program RAPS, sangat rawan dijadikan isu politik dari pihak-pihak yang selama ini menolak kebijakan RAPS dengan beragam motif.

Baca juga: Kemenko Perekonomian Gandeng WWF Percepat Reforma Agraria

Chalid melihat salah satu peran PMO adalah membangun koordinasi antar-kementerian dan lembaga yang terlibat dalam program RAPS. "Bagaimana logikanya koordinasi antar-kementerian dan lembaga negara dilakukan oleh organisasi bukan negara. Ini akan menjadi isu politik lainnya," katanya.

Menurut Chalid, bila Kemenko Perekonomian tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk menjalankan program RAPS, Chalid dan para aktivis sarankan agar membentuk tim PMO dengan merekrut dari kalangan akademikus, aktivis, jurnalis, dan ASN yang berkompoten dan memiliki komitmen tinggi.

Baca juga: 3 Tahun Jokowi-JK, Reforma Agraria Dinilai Tak Tepat Sasaran

"Bila ada aktivis WWF yang mau bekerja membantu RAPS, masukan ke tim bentukan Kemenko tersebut, sehingga tampak bahwa negara berada di garis depan," kata Chalid Muhammad. Ia berharap semoga Menko Perekonomian bisa segera mengoreksi kerja sama dengan WWF dalam program reforma agraria tersebut.

Berita terkait

AHY jadi Menteri ATR, Walhi: Penunjukkannya seperti Membagi Jatah Kue

22 Februari 2024

AHY jadi Menteri ATR, Walhi: Penunjukkannya seperti Membagi Jatah Kue

Walhi mengatakan pelantikan AHY sebagai Menteri ATR/BPN semakin menunjukkan bahwa mekanisme pengangkatan menteri di RI masih jauh dari harapan.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Sebut Redistribusi Tanah Bukan Sekadar Bagi Sertifikat Tanah, Apa Itu Land Reform?

24 Desember 2023

Mahfud MD Sebut Redistribusi Tanah Bukan Sekadar Bagi Sertifikat Tanah, Apa Itu Land Reform?

Cawapres Mahfud MD menyebut land reform bukan sekadar bagi-bagi sertifikat tanah. Apa itu land reform, bagaimana penerapannya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Rapat Konsultasi GTRA Digelar, Bahas Otsus dan Masyarakat Adat

15 Maret 2023

Rapat Konsultasi GTRA Digelar, Bahas Otsus dan Masyarakat Adat

UU Otsus merupakan wujud keseriusan negara untuk Masyarakat Adat di Papua

Baca Selengkapnya

Masa Jabatan Perry Warjiyo Berakhir Mei, Simak Deretan Nama Gubernur BI dari Pertama hingga Kini

7 Februari 2023

Masa Jabatan Perry Warjiyo Berakhir Mei, Simak Deretan Nama Gubernur BI dari Pertama hingga Kini

Masa jabatan Gubernur BI Perry Warjiyo akan berakhir pada Mei 2023 ini. Perry menjabat sejak 23 Mei 2018. Siapa saja yang pernah menjadi Gubernur BI?

Baca Selengkapnya

KPA: Rezim Jokowi Gagal Melakukan Agenda Reforma Agraria

26 Januari 2023

KPA: Rezim Jokowi Gagal Melakukan Agenda Reforma Agraria

Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika sebut rezim pemerintahan Joko Widodo alias Jokowi gagal melakukan agenda reforma agraria.

Baca Selengkapnya

Jokowi Didesak Turun Tangan Selesaikan Konflik Lahan Pertanian di Deli Serdang

14 Oktober 2022

Jokowi Didesak Turun Tangan Selesaikan Konflik Lahan Pertanian di Deli Serdang

KPA meminta Jokowi segera mengadakan rapat terbatas dan memanggil para menteri serta pimpinan lembaga yang berwenang.

Baca Selengkapnya

Demo Tolak Kenaikan BBM di Jakarta Aman, Ada Pasukan Basmallah, Polda Metro: Alhamdulillah

28 September 2022

Demo Tolak Kenaikan BBM di Jakarta Aman, Ada Pasukan Basmallah, Polda Metro: Alhamdulillah

Polda Metro Jaya menyebut demo tolak kenaikan BBM dari berbagai elemen masyarakat di Jakarta berlangsung aman.

Baca Selengkapnya

Aspirasinya Tak Ditanggapi, Serikat Petani Ancam Lakukan Reforma Agraria Versi Rakyat

24 September 2022

Aspirasinya Tak Ditanggapi, Serikat Petani Ancam Lakukan Reforma Agraria Versi Rakyat

Partai Buruh dan Serikat Petani Indonesia (SPI) menggelar demo Hari Tani Nasional di Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Derita Petani Indonesia Karena UU Cipta Kerja, Kini Harga BBM Naik Bikin Pupuk Semakin Mahal

24 September 2022

Derita Petani Indonesia Karena UU Cipta Kerja, Kini Harga BBM Naik Bikin Pupuk Semakin Mahal

Derita petani Indonesia karena pupuk semakin mahal karena harga BBM naik. Disaat yang sama tidak ada jaminan harga produk pertanian.

Baca Selengkapnya

Lahan Redistribusi dari Jokowi untuk Petani di Pancawati Banyak yang Alih Fungsi

30 Juni 2022

Lahan Redistribusi dari Jokowi untuk Petani di Pancawati Banyak yang Alih Fungsi

Enam tahun sejak lahan redistribusi dibagikan Presiden Jokowi pada 2016 lalu, para petani mengaku belum menguasai SHM bahkan melihatnya.

Baca Selengkapnya