Indef Prediksi Target Penerimaan Negara di RAPBN 2018 Meleset

Rabu, 18 Oktober 2017 17:45 WIB

INDEF mengadakan konferensi pers untuk menanggapi PERPPU No. 1 tahun 2017 dan mengantisipasi dampaknya di masyarakat, di kantor INDEF, Pejaten Timur, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Juni 2017. TEMPO/Aghniadi

TEMPO.CO, Jakarta - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) pesimistis terhadap pencapaian target Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018. Penerimaan negara terancam ketidakpastian ekonomi mengingat perhelatan politik pada tahun depan.

"RAPBN 2018 yang akan diputuskan itu terlalu populis, tak realistis, karena terlalu akomodatif terhadap tahun politik," kata Direktur Eksekutif Indef Enny Sri Hartati seusai jumpa pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 18 Oktober 2017.

Simak: Pilkada 2018, Indef: Ketidakpastian Ekonomi Akan Meningkat

Target pendapatan negara di RAPBN 2018 diketahui Rp 1.894,7 triliun. Angka ini meningkat 9,14 persen dari APBN Perubahan 2017 sebesar Rp 1.736,1 triliun.

Target tersebut, kata Enny, sulit diwujudkan lantaran realisasi penerimaan pajak pada 2017 tak sesuai dengan harapan. Program amnesti pajak yang ditetapkan pemerintah pun dinilai belum memenuhi target. "Realisasi penerimaan pajak sampai September (2017) baru 60 persen, padahal ini sumber utama pendapatan negara."

Jika tak tercapai, kata dia, aspek penerimaan negara bisa mempengaruhi target pertumbuhan ekonomi pada 2018, yaitu 5,4 persen. RAPBN yang tak sesuai dengan target pun berpotensi menyebabkan penambahan defisit melalui utang dan pengetatan anggaran.

"Ini (target 5,4 persen) memang wajar karena pemerintah harus ada pembuktian terhadap janji lima tahunan, dan 2018 adalah penentuan kinerja mereka. Tapi justru kalau ingin membuktikan, harus dengan kalkulasi yang matang," tutur Enny.

Adapun Wakil Direktur Indef Eko Listiyanto memprediksi peningkatan ketidakpastian di dunia usaha pada pertengahan 2018. Pada Juni tahun depan, kata dia, terdapat 171 pilkada serentak yang momentumnya berdekatan dengan Lebaran.

Musim kampanye, di satu sisi, dianggap bisa meningkatkan jumlah permintaan di masyarakat.

"Mungkin mendorong demand secara makro, tapi apa yang penting juga soal ketidakpastian yang meningkat. Pengusaha menunggu pemenang (pilkada) siapa sebelum berkalkulasi mau berekspansi atau tetap seperti sebelumnya," kata Eko dalam jumpa pers Indef.

YOHANES PASKALIS PAE DALE

Berita terkait

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

8 hari lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya

Lampaui Target, PNBP Minerba 2023 Tetap Turun Jadi Rp 172 Triliun

16 Januari 2024

Lampaui Target, PNBP Minerba 2023 Tetap Turun Jadi Rp 172 Triliun

Pendapatan negara Bukan Pajak sub sektor mineral dan Batubara (Minerba) turun kendati melampaui target tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Uang Hasil Tilang Uji Emisi tidak Masuk ke Dinas Lingkungan Hidup DKI

5 September 2023

Uang Hasil Tilang Uji Emisi tidak Masuk ke Dinas Lingkungan Hidup DKI

Besaran denda tilang uji emisi ditetapkan Pengadilan Negeri sehingga Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta tidak menerimanya

Baca Selengkapnya

Realisasi Pendapatan dan Hibah APBN Regional DKI Jakarta Capai Rp246,45 Triliun

23 Maret 2023

Realisasi Pendapatan dan Hibah APBN Regional DKI Jakarta Capai Rp246,45 Triliun

Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi DKI Jakarta mencatat realisasi pendapatan dan hibah APBN Regional sampai dengan 28 Februari 2023 naik.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Berlakukan PNBP Pasca-Produksi , Menteri KKP: Supaya Penangkapan Ikan Tidak Berlebihan

28 Februari 2023

Pemerintah Berlakukan PNBP Pasca-Produksi , Menteri KKP: Supaya Penangkapan Ikan Tidak Berlebihan

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan pemerintah mulai memberlakukan pemungutan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pasca-produksi.

Baca Selengkapnya

Menteri Trenggono Tampung Aspirasi Nelayan tentang PNBP Pascaproduksi

16 Januari 2023

Menteri Trenggono Tampung Aspirasi Nelayan tentang PNBP Pascaproduksi

Trenggono mempersilakan pelaku usaha memberikan masukan terkait besaran indeks yang diinginkan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: PNBP Capai Rp 337,1 T dan Bea Cukai Rp 185,1 T hingga Juli

12 Agustus 2022

Sri Mulyani: PNBP Capai Rp 337,1 T dan Bea Cukai Rp 185,1 T hingga Juli

Sri Mulyani Indrawati mengatakan kinerja penerimaan negara bukan pajak atau PNBP sampai dengan akhir Juli 2022 mencapai Rp 337,1 triliun.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Kejar 800 Lebih Wajib Bayar yang Tunggak Setoran PNBP

4 Agustus 2022

Kemenkeu Kejar 800 Lebih Wajib Bayar yang Tunggak Setoran PNBP

Kemenkeu menemukan potensi kurang bayar penerimaan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp 3 triliun untuk sektor sumber daya alam pada 2020.

Baca Selengkapnya

PNBP Rp 281 Triliun Terkumpul hingga Juli 2022, Terbesar dari Sumber Daya Alam

4 Agustus 2022

PNBP Rp 281 Triliun Terkumpul hingga Juli 2022, Terbesar dari Sumber Daya Alam

Kementerian Keuangan sudah mengumpulkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) senilai Rp 281 triliun hingga Juli 2022.

Baca Selengkapnya

ESDM Catat PNBP Sektor Minerba Capai 207 Persen pada 1 Agustus 2022

4 Agustus 2022

ESDM Catat PNBP Sektor Minerba Capai 207 Persen pada 1 Agustus 2022

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) subsektor mineral dan batu bara (minerba) hingga 1 Agustus mencapai Rp87,72 triliun

Baca Selengkapnya