TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan data perkembangan terakhir, pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 3,85 persen pada triwulan ketiga 2015. "Ini salah satu indikator ada ruang moneter. Tekanan itu mulai melonggar,” kata Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo saat ditemui di kompleks Bank Indonesia, Jumat 16 Oktober 2015.
Target inflasi sebesar 4 persen, menurut Agus, sudah dapat dicapai. "Bahkan bisa lebih rendah daripada 4 persen pada akhir tahun."
Baca Juga:
Untuk defisit transaksi berjalan pada triwulan pertama dan kedua 2015 lebih rendah dibanding periode yang sama 2014. Defisit transaksi berjalan pada triwulan I tahun ini sebesar US$ 9 miliar dan triwulan II menurun menjadi US$ 4 miliar. Sementara itu, defisit pada triwulan III diperkirakan hanya 1,85 persen dari PDB, lebih rendah dibanding tahun lalu sebesar 3 persen dari PDB.
Hal ini, menurut Agus, adalah bukti bahwa defisit transaksi berjalan tahun ini dapat dikendalikan lebih baik dibandingkan tahun lalu. "Prediksi sampai akhir tahun CAD (current account deficit) sebesar 2 persen, lebih rendah daripada akhir tahun lalu sebesar 3,1 persen. "
Namun, ujar Agus, masih dibutuhkan perhatian lebih terhadap neraca jasa dan neraca perdagangan. Sebab, nilai defisitnya masih besar, meskipun lebih rendah dibanding tahun lalu.
GHOIDA RAHMAH