TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ketaping di Padang Pariaman, Sumatera Barat, melaporkan jarak pandang di Kota Padang pada Senin pagi berkisar 1.500-1.700 meter, membaik dibandingkan sebelumnya sejak asap dari kebakaran hutan dan lahan menyelimuti daerah itu.
"Kondisi ini sudah jauh lebih baik dari sebelumnya, dengan jarak pandang hanya berkisar antara 1.000-1.400 meter," kata Kepala Bidang Observation BMKG Ketaping Budi Samiadji saat dikonfirmasi dari Padang, Senin, 5 Oktober 2015.
Ia mengatakan kabut asap kiriman dari beberapa provinsi tetangga, seperti Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bangka Belitung, dan Bengkulu, masih menyebabkan daerah ini diselimuti asap. Bahkan, berdasarkan pantauan satelit, masih terdeteksi 164 titik panas yang mempengaruhi kondisi udara Kota Padang. (Lihat video: Inilah Penyebab Kabut Asap belum Berakhir, Ini Usaha Pemerintah Menangani Kabut Asap)
Titik api berasal dari 138 titik di Sumatera Selatan, 16 titik di Lampung, 5 titik di Jambi, 2 titik di Bengkulu, 2 titik di Bangka Belitung, dan 1 titik terdeteksi di Sumatera Barat. "Untuk saat ini ditemukan juga satu titik di Sumatera Barat, yaitu di Kabupaten Sijunjung," ujarnya.
Angin berembus dari selatan ke tenggara sehingga Sumatera Barat masih menerima kabut asap kiriman. "Jika tidak terjadi hujan pada sumber titik api, ketebalan kabut asap di Padang tidak akan berkurang secara permanen," tuturnya.
Juru bicara PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Yosrizal, mengatakan penerbangan akan terganggu jika jarak pandang di bawah 700 atau 500 meter.
Salah seorang warga Padang, Ayu, 25 tahun, mengatakan kabut asap yang terjadi di Kota Padang belum mengalami perubahan dalam beberapa hari terakhir. Ia juga masih memilih tetap memakai masker saat ke luar rumah.
Ia berharap pemerintah segera menangani persoalan ini, dan pemerintah juga seharusnya memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang status kabut asap secara berkala. Dengan demikian, warga dapat mengantisipasi dampaknya.
ANTARA