TEMPO.CO, Maros - Lion Air ternyata kembali melakukan pembatalan penerbangan. Paling tidak ini masih terjadi di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Maros, Sulawesi Selatan, Senin, 23 Februari 2015.
Pembatalan dilakukan terhadap sejumlah penerbangan Lion Air dari Makassar maupun dari daerah lain menuju Makassar, di antaranya JT-991 tujuan Kendari-Makassar-Kendari pukul 07.00 Wita, JT-734 Manado-Makassar pukul 08.00, JT-894 Makassar-Jayapura- Monokowari pukul 08.00, JT-795 Jayapura-Makassar- Jakarta 10.00, JT-853 Palu-Makassar pukul 12.00, JT-875 Jakarta-Makassar pukul 14.00, JT-895 Jayapura-Makassar-Jakarta pukul17.00, JT-873 Jakarta- Makassar-Jakarta 19.00, JT-721 Kendari-Makassar-Jakarta 20.00, JT-663 Balikpapan- Makassar-Sorong pukul 22.00, BTK-6289 Jakarta-Makassar -Jakarta pukul 09.00, dan BTK-6265 Jakarta-Makassar-Jakarta pukul 22.00.
Menurut salah seorang petugas Lion Air yang tak mau disebut namanya, pembatalan itu karena tak ada penumpang. Meski demikian, jika ada penumpang yang sudah telanjur membeli tiket tetap akan diberangkatkan, tetapi dialihkan ke maskapai penerbangan lain. "Informasi pembatalan itu karena biaya operasional penerbangan lebih tinggi dibanding jumlah penumpang yang naik," kata dia.
General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Yanus Suprayogi mengatakan persoalan yang terjadi pada maskapai Lion Air adalah kewenangan Kementerian Perhubungan. Kementerian itu yang akan menyelesaikan masalah ini.
Perseroan, menurut Yanus, hanya sebatas memberikan pelayanan terhadap penumpang di area terminal, termasuk upaya untuk mengamankan area bandara. Hal itu agar situasi berjalan kondusif dan merupakan tanggung jawab otoritas bandara.
Oleh karena itu, ujar Yanus, agar bandara tak tersandera oleh ratusan penumpang yang kesal akibat kecewa terhadap pelayanan maskapai Lion Air, pihaknya telah memperkuat sistem pengamanan bandara dengan menambah petugas keamanan bandara dari kepolisian.
Menurut Kepala Kepolisian Resort Maros Ajun Komisaris Hotman Sirait, kepolisian ikut menjaga keamanan dan ketertiban bandara. "Kami turun memberikan bantuan hanya sebatas membantu mengamankan area bandara. Soal jumlah aparat yang disiagakan akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan," kata Hotman.
Sementara itu, kacau balaunya penerbangan Lion Air menguntungkan maskapai lain. Seperti halnya maskapai Citilink yang dalam sehari mengalami lonjakan penumpang hingga 60 persen.
JUMADI