TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan telah mengundang semua gubernur di Indonesia untuk membicarakan proyek-proyek yang akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015. Pertemuan yang berlangsung dari pekan lalu sampai hari ini, Selasa, 3 Februari 2015, itu terutama membahas ketersediaan lahan proyek yang nanti akan dibiayai pemerintah pusat.
"Para gubernur nantinya akan membantu proses pembebasan berlangsung cepat, begitu juga amdal-nya," ujar Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Keterbukaan Informasi Publik Hadi M. Juraid di kantor Kementerian, Jakarta, Selasa 3 Februari 2015.
Hadi menuturkan pertemuan itu dilakukan karena tahun ini anggaran Kementerian Perhubungan cukup besar, mencapai Rp 65 triliun. Apalagi, kata Hadi, pembangunan yang dilakukan pemerintah nantinya lebih bersifat pemerataan. "Beberapa gubernur mengeluh, dulu pemerintah pusat buat proyek tiba-tiba," kata Hadi.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Dedy Mizwar menuturkan saat ini ada beberapa proyek besar yang sedang dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Salah satunya adalah proyek Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati, Majalengka. Saat ini Pemprov disebut telah membebaskan lahan seluas 900 hektare dengan dana Rp 713 miliar. Proses pembebasan lahan masih berlanjut karena untuk area bandar udara dibutuhkan lahan seluas 1.800 hektare dan 3.200 hektare buat aerocity.
"Proyek bandar udara Karawang tak akan berdiri sebelum bandar udara Kertajati belum jadi," kata Dedy di kantor Kementerian Perhubungan, sore tadi.
Adapun untuk proyek Pelabuhan Cilamaya, kata Dedy, kini diserahkan sepenuhnya ke swasta. Pemerintah Provinsi Jawa Barat disebut tak mampu membangun Pelabuhan Cilamaya karena fokus membangun bandar udara Kertajati yang membutuhkan biaya sekitar Rp 8 triliun itu.
KHAIRUL ANAM