TEMPO.CO, Makassar - Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sulawesi Selatan Amirullah Abbas mengatakan mahasiswa tidak boleh berorientasi ingin menjadi pegawai negeri sipil. Sebab, kuota untuk PNS setiap tahun sangat terbatas. "Tidak sebanding dengan jumlah lulusan perguruan tinggi setiap tahun di seluruh Indonesia," ujar Amirullah kepada Tempo, Senin, 20 Oktober 2014.
Menurut dia, sejak mahasiswa, keinginan untuk menjadi pengusaha juga harus dimunculkan dari dalam diri mahasiswa. Supaya tak lama menganggur setelah mendapat gelar sarjana karena berharap jadi PNS. "Padahal gaji PNS juga tidak terlalu besar," tutur Amirullah.
Dia mengatakan rendahnya minat sarjana muda menjadi pengusaha membuat jumlah pengusaha di Indonesia belum mencapai 2 persen dari total jumlah penduduk. Padahal pengusaha yang paling banyak menyumbangkan pajak bagi pembangunan. "Alasan mereka semua sama: tidak punya modal," kata Amirullah.
Amirullah menyatakan saat ini persoalan modal bukan lagi alasan untuk tidak berusaha. Sebab, banyak lembaga, baik milik pemerintah maupun swasta, yang siap membantu. Sepanjang ide usaha yang ingin dilakukan memiliki potensi yang baik. "Dan, ketika gagal, jangan cepat putus asa, karena yang namanya usaha pasti harus gagal dulu," ujarnya.
Salah satu penyebab anak muda tidak tahan banting, tutur dia, adalah karena selama di kampus tidak pernah merencanakan untuk memulai usaha ketika lulus menjadi sarjana. Mahasiswa hanya fokus menyelesaikan tugas dengan harapan menjadi PNS. "Sembari belajar, kampus juga harus menjadi tempat untuk merencanakan usaha," katanya.
MUHAMMAD YUNUS
Topik terhangat:
Pelantikan Jokowi | Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD
Berita terpopuler lainnya:
Pelantikan Presiden: SBY Menangis, Jokowi Kaku
Surat Terbuka Anas Urbaningrum untuk Jokowi
Misteri Amien Rais yang Absen di Pelantikan Jokowi